Mohon tunggu...
vincentius EkaPutra
vincentius EkaPutra Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

selamat datang, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Teori Belajar Classical Conditioning Ivan Pavlov dalam Pembelajaran

30 Januari 2023   20:58 Diperbarui: 30 Januari 2023   21:00 3589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengetahuan manusia semakin berkembang melalui pengalaman-pengalaman yang dilakukan, terutama dalam hal eksperiman. Eksperimen merupakan kondisi apriori, namun tidak selalu pengetahuan dalam eksperimen itu tidak pasti jika kritis dan pencarian yang terus menerus dilakukan untuk menemukan sesuatu yang pasti. Meskipun manusia memiliki pengetahuan jika tidak didorong oleh niat untuk belajar maka pengetahuan itu akan sia-sia da tidak berkembang. Hal yang mendorong seseorang itu dapat belajar dan menjadi pengetahuan bagi dirinya adalah rasa heran, contoh salah satu gua yang paling dalam dan menyeramkan, namun karena ada rasa penasaran di dalam dirinya, dan keingintahuannya maka ia menelusuri gua tersebut, tentunya banyak hal baru yang dapat diketahui dan dapat menjadi pengetahun baru, maka ini adalah proses belajar meskipun konsekuensinya akan membawa masalah dalam diri tetapi bukan lah keutamaan diri ketika itu sudah menjadi semangatnya untuk mempelajarin sesuatu hal yang tidak diketahui.

Pengetahuan di dalam gua yang belum nyata adalah efek positif atau sesuatu yang dicapai oleh respons dan menjadi dasar bagi dirinya sebagai pemahaman dan konsekuensinya. Respon merupakan suatu kenyataan yang menggerakan indra dan mengantar manusia pada suatu pengenalan terhadap sesuatu itu, atas respon maka subjek tersebut mencoba mengalaminya. Pengalaman di atas diawali dengan proses coba-coba dan mencoba, dan kesiap sediaan dalam mengatasi sesuatu hal yang terjadi di dalam gua itu, maka dalam hukumnya selalu bergantung pada seseorang dari kesiap sediaan dan motivasi. Hukum latihan menjadi kuat ketika keduanya dapat dihubungkan, latihan itu tampak ketika sering ke gua atau menjelajahi sungai dan tempat-tempat yang ekstrim lainnya.

Maka hubungan Stimulu dan respon adalah ketika keduanya dapat digunakan dan akan semakin kuat, yakni dengan cara melatih diri untuk berjalan kaki atau mendaki gunung, hal itu akan terbiasa dan akan semakin berkembang pengetahuan itu Hukum Penggunaan. Namun hubungan ini akan lemah ketika tidak melatih diri dan tidak konsisten dalam melakukannya. Hukum ini disebut sebagai hukum ketidakgunaan.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Koneksionisme

Kelebihan:

Dengan Adanya teori Koneksionisme ini menjadikan siswa/i semakin mudah terkoneksi dengan materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Kesiapan, Latihan, efek dan sikap.

Efek positif atau memuaskan yang dicapai oleh respons akan menimbulkan dasar hukum belajar yang disebut law of effect, Artinya jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan antara stimulus dengan respons akan semakin kuat.

Membentuk suatu karakter/perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif.

Teori ini sangat sangat cocok untuk kemampuan yang membutuhkan praktek langsung, yang membutuhkan spontanlitas, kecepatan, reflek dan sebagainya.

Dengan adanya stimulus yang baik akan melahirkan respon yang baik juga dari siswa/i, sehingga mereka semakin termotivasi dalam belajar.

Kelemahan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun