Mohon tunggu...
Vincentius Andi Prathista
Vincentius Andi Prathista Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

lagi gap year

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imam yang Benar-benar Imam di Mata Generasi Muda

7 Maret 2023   08:41 Diperbarui: 7 Maret 2023   08:46 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era nyaman merupakan tempat dimana kita menginjakkan kaki saat ini. Kebutuhan-kebutuhan materi yang ingin kita penuhi dapat kita penuhi dengan mudah. Berawal dari dunia dimana umat manusia belum mendapat kebebasan untuk memperole hhal yang diinginkan. Perkembangan zaman merupakan hal yang patutnya kita syukuri dan kita manfaatkan dengan baik. 

Akan tetapi, kenyataan tidak berjalan baik dan seindah yang kita bayangkan saat kita lihat dan rasakan. Moral masyarakat yang menurun menjadi sebuah dampak negatif yang meraja saat ini. 

Individualisme yang ganas dan hedonisme yang kental menjadi warna bagi dunia kita saat ini. Pengetahuan dan kesadaran akan moral saat ini merupakan hal yang sangat-sangat jarang.  Motivasi untuk menyadari seluk beluk tentang moralitas bagi kehidupan saja sudah sangat minim bahkan tidak ada. 

Untuk menghadapi hal-hal dalam masalah moralitas ini, peran-peran figur publik menjadi salah satu yang berpengaruh, entah figur publik di dunia hiburan, dunia politik, dunia religi, dan masih banyak lagi. 

Peran-peran dari para figur publik dengan bidang yang beraneka ragam tersebut memberikan banyak sekali pengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat luas. Dampak yang diberikan dari banyaknya pengaruh dari figur publik tesebut menjadi sebuah motivasi untuk berbuat sesuatu dan yang bisa dikatakan mewabah. 

Tindakan dan perkataan menjadi senjata para figur publik untuk menjadi seseorang yang berpengaruh untuk mengendalikan masyarakat luas. Dari motivasi para figur publik dalam mempengaruhi masyarakat luas juga merupakan suatu hal yang sangat luas. 

Banyak sekali figur publik yang menjadi pengaruh dan pengendali masyarakat sosial demi suatu kepentingan, entah untuk kepentingan pribadi atau kepentingan bersama. Kepentingan pribadi para figur publik terkadang  bertujuan untuk menjadikan diri sang figur publik memperoleh ketenaran dan kekuasaan dengan kendali yang dia punya.

Terkadang, kepentingan seorang figur publik dalam mengendalikan masyarakat adalah membuat semuanya berjalan demi kebaikan bersama. Salah satu figur publik yang bertujuan mengendalikan masyarakat sosial adalah pemuka agama

Peran pemuka agama dalam kehidupan masyarakat sosial adalah mengendalikan kehidupan masyarakat sosial agar kehidupan sosial dapat berjalan sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Sama dengan bagaimana para figur publik mengendalikan kehidupan masyarakat sosial, pemuka agama mengendalikan  kehidupan masyarakat sosial melalui sesuatu yang disebut menjadikan diri sebagai pedoman. Melalui bagaimana seorang pemuka agama berlaku; berkata; dan berpikir, pemuka agama menjadikan tindakan, perkataan, dan pemikiran sebagai kompas moral bagi orang-orang . dengan adanya kmpas moral, seorang pemuka agama merupakan titk sentral dari suatu kehidupan masyarakat sosial. Sesuai dengan bagaimana seorang pemuka agama itu berlaku; berkata; dan berpikir, kehidupan masyarakat sosial juga akan berjalan sejajar dan sesuai dengan kompas moral yang mereka terima sebagai pedoman dan mereka ikuti. Dan untuk mencapai kompas moral yang berhasil untuk berfungsi sesuai dengan sebagaimana mestinya, seorang pemuka agama yang sebagai figur publik harus mempunyai kekonsitenan dalam dirinya agar apa yang ia lakukan dalam kehidupan sehari-hari bisa sesuai dengan kompas moral yang pemuka agama itu miliki. Tanpa adanya kekonsistenan dalam diri pemuka agama tersebut, para umat dari agama tersebut tidak akan memiliki kepercayaan pada pemuka agama yang sebagai figur publik. Kompas moral yang disediakan oleh pemuka agama tidak akan dipandang, tidak akan diterima, apalagi melakukan suatu hal yang sesuai dengan kompas moral yang telah disediakan oleh pemuka agama.

Kita sudah memahami bagaimana daya seorang pemuka agama bagi kehidupan masyarakat sosial. Dalam pemanfaatan dari daya yang dimiliki seorang pemuka agama, kita bisa menggunakannya sebagai sebuah kompas moral yang bisa mengatur kehidupan masyarakat sosial dari orang-orang muda. Di zaman ini, orang-orang muda hadir sebagai sebuah harapan bagi masyarakat luas. Dalam perannya, orang-orang muda hadir sebagai sosok yang bisa memulihkan masa depan. Dengan bebagai pembimbingan yang ada, orang orang muda dibentuk agar bisa memenuhi harapan masyarakat luas. Tentu saja orang-orang muda yang memiliki orientasi hidup yang berantakan bukan menjadi harapan bagi siapapun yang hidup di dunia ini dan zaman ini. Dari hal-hal yang sudah kita ketahui ini, jelaslah bagaimana peran para pemuka agama bagi orang-orang muda di zaman ini, yaitu dengan membentuk kehidupan rohani mereka untuk menumbuhkan moral, perkembangan nurani, kedewasaan, dan lain-lain yang bisa membawa orang-orang muda menuju pembentukan kehidupan rohani yang sehat dan bisa mempengaruhi kehidupan jasmani mereka agar mereka bisa membangun kehidupan sosial yang sehat. Dari tantangan para pemuka agama yang satu ini, kita mengaharapkan pula para pemuka agama bisa membawa kaum muda menuju jalan kehidupan yang berpendidikan dan terbimbing dengan penghayatan yang mendalam akan kehidupan. Oleh sebab itu, para pemuka agama harus bisa menanggapi hal ini dengan serius dan secara mendalam bisa memahami sebab akibat dari peran para pemuka agama yang membimbing kaum mudanya dan bertindak secara hati-hati dengan mempertimbangkan kepentingan dan kedamaian seluruh dunia. Sebagai permulaan, kita harus mengetahui bagaimana para pemuka agama bertindak, berkata, dan berpikir agar kita bisa mengawasi pula bagaimana kaum muda dibimbing oleh para pemuka agama. Saat para pemuka agama melakukan banyak hal yang sangat tidak sesuai dengan kebutuhan kaum muda sebagai sosok harapan masa depan, bahkan membawa mereka pada jalan yang melenceng dari kebaikan. 

Karakteristik pemuka agama yang dibutuhkan untuk membimbing, membentuk, membangun, memotivasi, dan memperbaiki kaum muda saat ini adalah pemuka agama yang bisa memahami konteks zaman. Memahami konteks zaman merupakan sebuah kemampuan yang sangat diperlukan para pemuka agama. Kaum muda yang hidup di zamannya. Tentu saja menjalani hidupnya dengan unsur-unsur dari zamannya. Dengan memahami zaman, para pemuka agama bisa dengan mudah membimbingkaum muda untuk menjalani hidupnya di zaman ini dengan tetap menghayati moralitas demi kehidupan sosial yang baik. Apabila kemampuan memahami konteks zaman ini tidak diindahkan oleh para pemuka agama, kaum muda akan cenderung menolak ajaran-ajaran moral yang ada. Dengan cara seperti ini, kaum muda tidak akan merasa ajaran-ajaran kebaikan tidak relevan dengan zaman yang sedang mereka jalani saat ini. Karakteristik yang selanjutnya adalah para pemuka agama yang menjadi sosok teladan yang dipercaya. Untuk menuju jalan yang baru, seseorang pasti membutuhkan suatu contoh atau lebih tepatnya teladan. Dengan adanya teladan, setiap orang akan memperoleh pelajaran dan keberanian untuk menapaki jalan baru tersebut. Para pemuka agama hadir dengan berbagai ilmu tentang ajaran-ajaran yang memuat tentang kebaikan. Dalam praktiknya untuk menjalani kebaikan itu, setiap orang belum tentu mempunyai keinginan atau berani menapaki jalan kebaikan tersebut, terutama kaum muda. Sosok teladan yang hadir untuk ini hadir untuk memberikan pengajaran sekaligus memperlihatkan cara  hidup dalam kebaikan melalui hal-hal yang bisa dipandang dan menjadi teladan bagi kaum muda, seperti cara para pemuka agama berpikir sesuatu yang baik, cara para pemuka agama berkata, dan cara pemuka agama bertindak. Dengan memperhatikan hal ini, kaum muda bisa bisa dengan percaya kepada para pemuka agama untuk meneladaninya sebagai sosok yang benar-benar teladan dan mempercayai para pemuka agama untuk membimbing kaum muda. Oleh sebab itu, para pemuka agama harus bisa menjaga cara berpikir, cara berkata, dan cara bertindak. Segala yang para pemuka agama pikirkan, katakan dan lakukan merupakan hal-hal yang  membawa kaum muda pada kepercayaan dan menjadi sebuah teladan bagi kaum muda. Dengan sedikit kesalahan tentang cara para pemuka agama berpikir, berkata, dan bertindak, tentu saja para pemuka agama tidak bisa menjadi teladan, bahkan tidak mendapat kepercayaan dari kaum muda dan pada akhirnya kehidupan sosial yang berjalan dalam kebaikan tidak bisa digapai. Karakteristik yang terakhir adalah para pemuka agama yang bisa membawakan dirinya dengan penuh spirit. Kita semua tahu bagaimana karakteristik kaum muda, seperti penuh semangat. Sebagai orang yang membimbing kaum muda, para pemuka agama harus mempunyai jiwa yang terbakar dalam semangat. Dengan membawakan diri yang penuh semangat, kaum muda masih tetap bisa menerima bimbingan dengan kesadaran dimana mereka masih bisa menjadi diri mereka, yaitu kaum muda yang bersemangat. Oleh sebab itu, para pemuka agama yang dengan pembimbingannya yang penuh semangat bisa diterima oleh kaum muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun