Ketersedian pangan yang memadai secara nasional ternyata tidak selalu menjamin ketahanan pangan di tingkat wilayah, desa, atau rumah tangga individu. Oleh karena itu, masalah pengelolaan ketersedian pangan agar dapat di akses oleh rumah tangga di masing-masing wilayah menjadi isu penting untuk ditelaah.Â
Desa Tanjung Jati contohnya, terletak di Kecamatan Binjai Baru telah menjadi sorotan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan lokal. Masyarakat di desa Tanjung Jati menjaga ketersediaan pangan dengan melakukan beberapa upaya dengan bertani padi dan beternak sapi serta ayam.
Padi tidak hanya menjadi sumber pangan utama tetapi juga menjadi sumber pendapatan utama bagi mereka. Dengan hasil panen yang baik, msyarakat desa Tanjung Jati dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga mereka. Selain itu, menanam padi di desa Tanjung Jati juga berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan regional.Â
Ketika desa ini mampu memproduksi padi dalam jumlah yang cukup, mereka tidah hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga berkotribusi pada pasokan beras di walayah sekitarnya. Secara kesuluruhan, menanam padi memiliki dampak yang luas dan mendalam bagi ketahanan panga, ekonomi dan budaya di desa tanjng jati.
Selain menanam padi untuk menjaga ketahanan pangan, masyarakat di Desa Tanjung Jati juga memilihara hewan ternak seperti sapi dan ayam. Hal ini sangat bagus dan efektif dalam menjaga ketahanan pangan, dimana berternak hewan adalah solusi yang sangat bagus untuk membuat kehidupan masyarakat lebih baik dari segi pangan dan ekonomi. "ya selain bertani disini juga banyak warga yang beternak, seperti saya dek beternak ayam untuk makan sehari-hari" ujar Sri Yani salah satu warga desa Tanjung Jati.Â
Masyarakat Di Desa Tanjung Jati memanfaatkan pertenakan sapi untuk menyediakan sumber protein hewani melalui daging sapi dan susu, upaya ini adalah upaya menjaga pasokan pangan sekaligus menjaga asupan gizi dan protein yang baik bagi masyarakat terutama anak-anak. Selain sumber protein hewani, manfaat lainnya adalah menjadikan kotoran hewan menjadi pupuk organik untuk pertanian padi.Â
Melalui kegiatan beternak hewan juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga petani dengan skala usaha yang dapat dikelola secara efisien. Peternakan ini tidak hanya memperkuat katahanan pangan di desa, tetapi juga memberikan dampak positif dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Selain Upaya yang dilakukan oleh masyarakat sekitar adapun upaya dan program pemerintah setempat untuk mendukung ketahanan pangan di desa Tanjung Jati adalah dengan pemberian sembako dan kupon. program yang diberikan merupakan inisiatif bantuan sosial pangan melalui bantuan yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) secara non tunai mengunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Program Sembako memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakt miskin, meskipun dampaknya terhadap asupan gizi setiap rumah tangga bervariasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah anggota keluarga di setiap rumah tangga.Â
Rumah tangga dengan anggota keluarga banyak, seperti lebih dari enam orang masih perlu mengelurkan biaya tambahan untuk membeli bahan pangan karena bantuan dari program sembako tidak mencukupi kebutuhan mereka. Disisi lain, bagi rumah tangga dengan anggota keluarga sedikit, program ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhapat kecukupan pangan mereka.
Sayangnya tidak ada kerjasama dengan pihak swasta untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan desa Tanjung Jati. Diharapkan kedepannya akan dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak serta masyarakat juga lebih mampu untuk melakukan diversifikasi jenis tanaman yang ditanam serta perbanyak jenis ternak untuk menjaga kemandirian pangan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H