Mohon tunggu...
Vincent Gaspersz
Vincent Gaspersz Mohon Tunggu... -

Vincent Gaspersz, adalah Profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri. Menulis disertasi doktor di ITB tentang Keterkaitan Struktur Industri dengan Produktivitas di Indonesia, 1991 (Studi Pembangunan Ekonomi dan Sistem Industri Periode 1967-1988).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Langkah-langkah Menentukan Sample Size (n) dan Kerangka Penarikan Contoh (Sampling Frame) dalam Quick Count

14 Juli 2014   02:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:37 4237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah-langkah Menentukan Sample Size (n) dan Kerangka Penarikan Contoh (Sampling Frame) dalam Quick Count Pemilihan Presiden Republik Indonesia

(KASUS INDONESIA)

Oleh: Vincent Gaspersz

Sebagai pembelajaran tentang Aplikasi Metode STATISTIKA dalam Quick Count Pemilihan Presiden Republik Indonesia (Kasus Indonesia, 2014) maka saya mengemukakan langkah-langkah metodologi statistika untuk penentuan ukuran contoh (sample size) dan penetapan kerangka penarikan contoh (sampling frame). Semoga bermanfaat sebagai pengetahuan umum.

I.Penentuan Ukuran Contoh (Sample Size)

Langkah 1. Mengumpulkan informasi tentang jumlah pemilih tetap per provinsi di Indonesia dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tabel 1. Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres 9 Juli 2014 Per Provinsi di Indonesia

(Sumber: KPU)

Langkah 2. Menentukan Ukuran Contoh Pemilih (SOV = Sample of Voters) dengan Taraf Kepercayaan 99% serta Margin of Error (0,10% = 0,001--boleh lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung pertimbangan peneliti) Menggunakan Formula Berikut:

1405253385877193500
1405253385877193500

Di mana:

n = ukuran contoh (sample size) dari metode penarikan contoh (sampling method)

N = Total populasi pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap yang dikeluarkan oleh KPU

E = Margin of Error

p =statistik proporsi yang diasumsikan heterogenitas sehingga ditetapkan 0,5 agar memperoleh ukuran contoh MAKSIMUM

z= Nilai dari distribusi normal untuk taraf kepercayaan 99% = 2,58

Menggunakan formula di atas, maka diperoleh:

n = [(188.224.161)(2,58)2(0,5)(1-0,5)] / [(188.224.161)(0,001)2 + (2,58)2(0,5)(1-0,5)]

= [(188.224.161)(6,6564)(0,25)] / [(188.224.161)(0,000001) + (6,6564)(0,25)]

= 313.223.826,3201 / 189,888261 = 1.649.517 orang pemilih.

Langkah 3. Menghitung Rata-rata Jumlah Pemilih per Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Semua Provinsi di Indonesia seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.

Tabel 2.Rata-rata Jumlah Pemilih per Tempat Pemungutan Suara (TPS)

di Semua Provinsi di Indonesia

1405253425186310585
1405253425186310585

Dari Tabel 2 kita mengetahui bahwa rata-rata jumlah pemilih per TPS adalah 393 orang pemilih.

Langkah 4. Menentukan Ukuran Contoh TPS (Sample of Stations = SOS) Menggunakan Formula Berikut

Ukuran Contoh TPS = (Ukuran Contoh—n) / (Rata-rata Jumlah Pemilih per TPS) = 1.649.517 / 393 = 4.219 TPS.

Ukuran Contoh TPS adalah 4.219 TPS atau sekitar (4.219 / 478.829) x 100% = 0,88% dari seluruh jumlah populasi TPS.

Langkah 5. Menghitung Margin of Error (E) berdasarkan ukuran contohTPS menggunakan formula berikut:

1405253474530754127
1405253474530754127

Di mana:

n = ukuran contoh TPS yang diperoleh melalui metode di atas (Langkah 4).

p = statistik proporsi yang diasumsikan heterogenitas, sehingga ditetapkan sama dengan 0,5 agar memperoleh ukuran contoh MAKSIMUM.

z = nilai distribusi normal untuk taraf kepercayaan (confidence level) 99% = 2,58

Berdasarkan formula perhitungan Margin of Error (E) di atas, maka diperoleh nilai Margin of Error (E) adalah:

E = [Akar{(0,5)(1-0,5)}/Akar(n)] * 2,58 = 0,0099 = 0,99%.

Dengan demikian berdasarkan penentuan ukuran contoh TPS di atas diperoleh Margin of Error (E) adalah 0,99% pada taraf kepercayaan (confidence level) 99%.

II.Penentuan Metode Penarikan Contoh (Sampling Method)

Langkah 1. Menentukan Contoh TPS di Setiap Provinsi di Indonesia

Setelah memperoleh ukuran contoh TPS sejumlah 4.219 TPS (lihat Langkah 4 Bagian I) di atas, maka kita menggunakan metode penarikan contoh ber-strata (Stratified Random Sampling) agar memperoleh TPS contoh pada setiap provinsi di Indonesia. Metode ini telah dinatakan dalam NDI 2002 Handbook sebagai telah berhasil diterapkan di berbagai Negara di dunia karena dapat memberikan hasil yang lebih HOMOGEN. Jika data jumlah TPS per kabupaten dapat diperoleh, maka metode penarikan contoh Multi-Stage Random Sampling DAPAT diterapkan, sehingga semua kabupaten di seluruh Indonesia dapat terwakili dalam penarikan contoh (sampling).

Penentuan ukuran contoh TPS untuk setiap provinsi di Indonesia ditetapkan secara proporsional menggunakan formula:

ni = n * Pi (i = 1, 2, …, 33), di mana: ni = ukuran contoh TPS di provinsi ke-I; n = ukuran contoh TPS secara keseluruhan; Pi = proporsi jumlah TPS setiap provinsi ke-i. Hasil penentuan contoh TPS di setiap provinsi di Indonesia ditunjukkan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Penentuan Ukuran Contoh TPS di Setiap Provinsi di Indonesia

1405253517613915208
1405253517613915208

Langkah 2.Melakukan Penarikan Contoh TPS Secara Acak di Setiap Provinsi di Indonesia

Penarikan contoh TPS dapat menggunakan bilangan acak (random numbers) melalui komputer atau daftar angka acak (random numbers) yang telah tersedia dalam buku-buku STATISTIKA atau METODOLOGI PENELITIAN.

Langkah 3.Menugaskan Tenaga Pengumpul Data ke Setiap TPS Contoh di Seluruh Provinsi di Indonesia.

Menugaskan tenaga-tenaga terlatih untuk mengumpulkan data pada saat pencoblosan di setiap TPS contoh di seluruh provinsi di Indonesia.

Langkah 4.Melakukan Analisis Data Secara JUJUR

Analisis data yang diperoleh dari setiap TPS contoh di seluruh Indonesia HARUS dianalisis secara JUJUR untuk menjaga kenetralan dan profesionalitas.

Langkah 5.Mengumumkan Hasil Quick Count.

Mengumumkan Hasil Quick Count setelah semua data terkumpul dan selesai dianalisis.

Langkah 6.Melakukan Prediksi Hasil Real Count dan Mengumumkan Kepada Publik

Melakukanprediksi hasil REAL COUNT melalui menetapkan standar error of proportion dan melakukan pendugaan selang (interval estimation) menggunakan taraf kepercayaan (confidence level) 99%, kemudian mengumumkan kepada publik. Selanjutnya menunggu HASIL REAL COUNT RESMI yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memverifikasi sejauhmana akurasi dari hasil-hasil yang diperoleh itu.

Langkah 7.Melakukan Ramah-Tamah dengan Seluruh Tim Kerja untuk Merayakan Kesuksesan Hasil Observasi (Quick Count dan Prediksi REAL COUNT).

SELESAI, SALAM SUCCESS INDONESIA MAJU.

Referensi

Cochran, William Gemmel., 1977. Sampling Techniques., 3rd ed., John Wiley and Sons, Inc., New York.

COMFREL (Committee for Free and Fair Election in Cambodia)., 2008. Parallel Vote Tabulation Throgh Quick Count.,2008 National Assembly Elections., Cambodia.

Estok, M., Neil Nevitte and Glenn Cowan., 2002., The Quick Count and Election Observation: An NDI Guide for Civic Organizations and Political Parties., National Democratic Institute (NDI) for International Affairs., Washington, D.C.

VINCENT GASPERSZ, adalah Profesor Manajemen dan Teknik Sistem serta Lean Six Sigma Master Black Belt. Memperoleh Magister Sains dalam Bidang Statistika Terapan dari IPB (1985) dan Doktor Teknik Sistem dan Manajemen Industri dari ITB (1991).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun