Ketika tuan itu tiba memberi uang kepada seorang pengemis yang muda, pengemis yang muda itu berdiri dan berkata;"Mengapa tuan tidak memberikan uang itu ke pengemis yang duduk disamping saya?" Ada tiga kemungkinan yang tuan tsb akan lakukan:Â
1. Mungkin tuan tersebut tidak menghiraukan omongan anak muda ini dan melanjutkan membagi uang.Â
2. Bisa saja tidak jadi memberikan uang tsb kepada yang muda tadi, tetapi memberikannya kepada yang duduk disamping si pemuda itu.Â
3. Bisa saja tuan itu bertanya;"Apa hak kamu mempertanyakan kebijaksanaan saya, coba tanya ke pengemis tua yang buta itu, apakah saya tidak adil?"Â
4. Bisa saja tuan itu berkata;"Mengapa kamu sendiri yang sudah saya beri uang tidak rela membagikan uang yang sudah saya berikan kepada kamu kepada pengemis yang duduk disamping kamu yang tidak saya beri?"
Kita sebagai ciptaan tidak akan mampu mengerti kebijaksanaan dari sang pencipta. Tetapi yang kita tahu bahwa kalau kita diberi sesuatu yang lebih oleh pencipta maka tugas kita membagikan kepada yang kekurangan.
Jika kita mampu mengerti dengan otak kita yang kecil ini tentang kebijaksanaan dari sang pencipta, maka sang pencipta tidaklah lebih besar dari otak kita yang kecil ini.
---
Kasih itu tidak membicarakan keadilan. Kasih adalah bagian dari kebijaksanaan. Seseorang yang bijaksana tahu kapan harus berlaku adil dan kapan harus berlaku kasih. Keadilan yang dilakukan tanpa pertimbangan kasih, atau dengan kata lain keadilan maksimal, akan menghasilkan kekejaman. Kasih yang dilakukan tanpa pertimbangan keadilan, akan menghasilkan kelembekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H