Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Money

Mungkinkah Cina Membela Islam?

23 Januari 2021   18:39 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:27 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Penjual ingin menjualndengan harga tinggi dan pembeli ingin membeli dengan murah. Jika terjadi ketidakseimbangan, maka salah satu pihak akan kehilangan minatnya sehingga terpaksa pihak yang lain menyesuaikan supaya minat berrelasi kembali tumbuh, misalnya soal riba yang terlalu besar, atau soal kerakusan salahsatu pihak.

Misalnya jika Pemerintah Cina memberikan Riba/Bunga yang memberatkan kepada penduduk di Afrika, maka minat akan menurun, untuk menaikkan minat kembali Riba terpaksa diturunkan selama dirasa tidak merugikan bagi yang memberi pinjaman. Memiliki banyak asset di negeri asing jika tidak mendapatkan antusiasme dari warga lokal setempat juga tidak ada gunanya karena asset tidak bergerak tidak bisa dibawa pulang ke Cina, jika ada ketidakstabilan politik misalnya kerusuhan, atau sampai pergantian pemerintahan maka nilai investasi itu jadi menurun bahkan nol karena asetnya bisa hancur atau dirampas oleh pemerintah yang baru.

Soal budaya pergadangan itu cenderung mirip belajar berdikari. Biasanya ketika suatu negara mulai terjangkit wabah tradisi berdagang orang Cina, penduduk lokal yang belum terbiasa dengan budaya berdagang akan kalah bersaing, lalu lambat laun terbiasa baru bisa mulai bersaing.

=====

Kembali ke soal prinsip hubungan luar negeri Cina.

Orang Cina nga pernah membuat syarat dalam bersahabat, asal tidak serang si Cina udah bagus. Tidak menyuruh boikot, embargo atau memerangi negara lain. Jika dahulu suka teriak Anti Komunis Cina atau Bantai Komunis Cina pun hanya dianggap sebagai korban propaganda CIA dan dimaklumi saja.

Bahkan jika minta bantuan ke Negeri Cina, tetap boleh bersahabat ke Cina sekaligus ke Amerika lawannya Cina. Politik yg dipakai politik hutang budi dengan negosiasi pertemanan pribadi ke pribadi, segala sesuatu kalau bisa jual beli tanpa perang.

Kalau negara barat khan sejarahnya aja Amerika dulu membantai orang Indian, Australia membantai Aborigin, Afrika kulit putih menjajah kulit hitam. Jadi memang tradisinya seperti itu.

Jepang pernah bersemboyan di Perang Dunia ke 2: "Jepang Pemimpin Asia, Cahaya Asia, Pelindung Asia"(AAA). Amerika Polisi Dunia. Dan Cina ingin membangun Persaudaraan Sedunia yang sederajat.

Tekhnologi bisa diminta dari Cina dan diberikan tanpa urusan hak Cipta demi kemajuan bersama. Jika ada negara mau buka pabrik di Cina harus menyerahkan design produk dan indistrinya kepada pemerintah Cina untuk kemudian bisa dicontek oleh orang Cina.

Banyak pejabat di Indonesia yang tadinya antek barat tiba tiba pindah tuan jadi Pro Cina karena dirasa lebih menguntungkan relasinya dan tanpa syarat apapun. Kalau dengan barat harus menjalankan perintah negara barat dan jaga jarak putus relasi dengan musuh barat dulu, baru dijanjikan akan terima sesuatu, itu pun belum dipenuhi. Kalau ke Cina tinggal menyatakan kebutuhan dengan jelas, jika bisa dipenuhi di tahun yang sama dipenuhi. Jika negosiasi belum pas ya akan nego ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun