Mohon tunggu...
Liong Vincent Christian
Liong Vincent Christian Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.facebook.com/Bulirberas-by-Liong-Vincent-Christian-304840243568837

Lahir 20 Mei 1985 Suka menulis tulisan bertema sosial politik dan psikologi. Juga membuat kalimat Bergambar yang diberi label Bulirberas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prinsip Keadilan Mutlak dan Keadilan Banci

3 Desember 2020   22:25 Diperbarui: 3 Desember 2020   22:52 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip Keadilan Mutlak dan Keadilan Banci

Ditulis oleh: Liong Vincent Christian 

3 Desember 2020

Salah satu film yang menurut saya layak menjadi referensi tentang Prinsip Keadilan Mutlak adalah film "Outrage Coda" karya Takeshi Kitano, yang pertama kali beredar tahun 2017.

Film ini adalah film ke-3 dan terakhir dari Trilogi yaitu: Outrage 2010, Beyond Outrage 2012 dan yang terakhir Outrage Coda 2017.

Diceritakan seorang pensiunan Yakuza bernama Otomo yang telah pensiun dan tinggal di pulau Jeju di Korea Selatan. Suatu hari Hanada seorang anggota Yakuza aktif dari klan berbeda datang ke klub malam di Jeju, memukuli wanita penghibur yang dia sewa dan tidak mau membayar. Setelah Otomo datang dan meminta Hanada membayar karena telah menggunakan jasa wanita penghibur tersebut, malah Hanada membunuh orang yang ditugaskan untuk menagih hutang Hanada keesokan harinya.

Otomo yang sudah pensiun, karena didorong rasa tanggungjawabnya terhadap Yakuza muda teman-temannya di Jeju, ia datang ke jepang untuk membalaskan dendam. Setelah berhasil membalaskan dendamnya, Otomo diantar teman lamanya sesama Yakuza hendak pergi dari Jepang kembali ke Jeju.

Teman lamanya yang mengantar menyampaikan bahwa balas dendam yang dilakukan oleh Otomo telah merepotkan Mr. Chang seorang Bos Yakuza bos lama nya Otomo sebelum pensiun.

Maka sebagai rasa tanggungjawab Otomo menyampaikan ke temannya tersebut bahwa ia ingin menjaga hubungan baiknya dengan Mr. Chang, lalu Mr. Otomo mengambil pistolnya dan menembak kepalanya sendiri.

Tokoh Otomo menunjukkan bahwa tuntutan keadilannya tidak hanya kepada orang yang membunuh anakbuahnya di Jeju, melainkan juga dengan membunuh dirinya sendiri karena banyak merepotkan klan Yakuza lama nya karena telah melakukan balas dendam. Keadilan ala Jepang itu tidak hanya kepada orang lain, terutama diri sendiri.

Keadilan sebagai pedang bermata dua memang terasa asyik karena kemampuannya merasa sebagai sang benar mampu menghakimi dan menghukum orang lain. Tetapi selanjutnya keadilan itu selalu diikuti dengan mengadili ke diri sendiri. Oleh orang lain atau oleh diri sendiri, tinggal bagaimana keberanian kita untuk menghadapinya. Kedua belah pihak sama-sama menjadi korban, atau setidaknya menanggung suatu derita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun