Mohon tunggu...
Vincent Aldy Hermawan
Vincent Aldy Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya anak seru dan kritis

Selanjutnya

Tutup

Film

Jefri Nicho Diburu Tenaga Milter?

26 Maret 2024   19:27 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.wikipedia.org/wiki/Aum!

Judul : Aum!

Durasi: 1 jam 25 menit

Genre film: Drama, Adventure

Sutradara : Bambang Kuntara Mukti

Produksi : Lajar Tantjap Film

Tanggal rilis: 30 September 2021

"Aum!" merupakan sebuah film Indonesia yang disutradarai oleh Bambang "Ipoenk" Kuntara, dengan naskah yang ditulis oleh Bambang "Ipoenk" Kuntara Mukti dan Gin Teguh. Film ini diproduseri oleh Damar Ardi dan Suryo Wiyogo. Dibintangi oleh Jefri Nichol, Chicco Jerikho, dan Aksara Dena. Film yang berlatar tahun 1998 ini berkisah tentang dua orang aktivis yang memperjuangkan hak-hak masyarakat Indonesia yang tertindas dan hidup terisolasi. Terbagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama, film memperlihatkan Jefri, sang protagonis, berusaha menghindari militer sambil mempertaruhkan nyawanya demi memperjuangkan negara yang demokratis dan membuat perbedaan di dunia. Film ini menggambarkan perjuangan para aktivis tersebut dalam meningkatkan kesadaran tentang penderitaan masyarakat Indonesia.

Di bagian kedua, film menghadirkan suasana yang lebih ringan dengan sentuhan komedi, namun tetap menjelajahi tema-tema aktivisme dan perjuangan hak-hak masyarakat. "Aum!" menjadi cerminan perjuangan para aktivis pada masa reformasi di Indonesia, dengan fokus pada tekad seorang pemuda untuk menciptakan perubahan, bahkan di tengah kesulitan. Tokoh utama dalam film ini adalah Satriya, diperankan oleh Jefri Nichol, seorang pemuda cerdas dan kritis yang terus berjuang untuk kebebasan, serta Adam, diperankan oleh Aksara Dena, seorang aktivis yang bergabung dengan Satriya dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Indonesia. Selain itu, ada juga tokoh lain yang turut terlibat dalam cerita, seperti Panca yang diperankan oleh Chicco Jerikho, Linda yang diperankan oleh Agnes Natasya Tjie, dan Mr. Richard yang diperankan sebagai Paul Whiteberg.

Film "Aum!" dapat membawa drama yang begitu menegangkan dan jiwa kepeteluangan yang seru. Latar belakang Bambang Kuntara Mukti, sutradara film "Aum!", merupakan seseorang berpengalaman dalam dunia film. Beliau merupakan sutradara yang berusaha menggambarkan nuansa menggetirkan ketika ada aktivis pro demokrasi yang lantang dijangkau oleh penguasa otoriter 1998. Film ini merupakan film pada masa kebebasan berekspresi menyulitkan dan perlu diperjuangkan dengan gigih. Beliau juga merupakan produser film dengan ide film berlandaskan pada masa pra reformasi 1998 dan pada akhirnya membawa ide tersebut kepada "Jogja".

Dengan plot yang mengisahkan perjuangan sekelompok pemuda untuk mendapatkan kebebasan berbicara pada tahun 1998, "Aum!" menjadi sebuah film yang memperjuangkan hak-hak rakyat kecil yang tertindas oleh pemerintah. Melalui kisah dua aktivis yang berjuang, film ini mengajak penonton untuk merenungkan arti kebebasan dan perjuangan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan merdeka.

"Aum!" mengangkat latar belakang tahun 1990-an, masa dimana Indonesia melalui periode reformasi yang penuh gejolak, mengakhiri era rezim Orde Baru. Dalam film ini, kita disajikan dengan suasana era tersebut melalui berita di radio mobil pada adegan pembuka. Kekuasaan otoriter Orde Baru tercermin dalam lima sumber utama: represi, kekuasaan material yang terkonsentrasi, wacana politik partikularistik, subordinasi bisnis terhadap negara, dan pengendalian birokrasi sipil dan militer. Alur cerita "Aum!" secara khusus menyoroti pilar represi dari rezim tersebut.

Bagian pertama film sukses membangun suasana tegang yang kerap dirasakan masyarakat pada masa itu, melalui aksi kejar-kejaran dan ancaman represif terhadap aktivis reformasi. Pemerintah Orde Baru dengan tegas memadamkan segala bentuk oposisi, terutama dari kalangan aktivis yang mengkritiknya. Badan intelijen dan militer dibentuk untuk mengontrol masyarakat, dengan Kopassus sebagai salah satu lembaga yang terlibat dalam tindakan represif. Meskipun agak klise, adegan kejar-kejaran tersebut mampu menampilkan semangat dan kesulitan para aktivis dalam memperjuangkan reformasi.

Bagian kedua film menghadirkan perspektif yang lebih intim terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat di bawah rezim Orde Baru. Penonton disuguhkan dengan gambaran nyata tentang kehidupan di masa tersebut, dengan segala ketegangan yang terselubung. Meskipun hidup dalam tekanan, masyarakat masih menemukan ruang untuk bernapas dan tertawa, meski di balik kesederhanaan itu, ada ketidakstabilan dan ketakutan yang melanda.

Suatu hal yang menarik adalah ketika Linda, sutradara film pro-reformasi, melakukan tindakan korupsi kecil di kebun binatang untuk membiarkan krunya terus merekam. Adegan ini mengingatkan kita bahwa korupsi tidak hanya dilakukan oleh pejabat, tetapi bisa terjadi di semua lapisan masyarakat. Film "Aum!" berhasil menggambarkan suasana perjuangan reformasi dengan perspektif yang unik, layak direkomendasikan untuk kalangan remaja dan dewasa muda.

Kelebihan yang dapat dilihat dari film "Aum!" adalah plot twist yang menarik berbeda dengan film-film pada umumnya. Meskipun mengambil latar pada tahun 1998, suasana film tersebut tidak terasa kuno dan ketinggalan zaman. Film "Aum!" dapat menceritakan perjuangan reformasi secara menyeluruh dan detail pada situasi umum yang sering terjadi dan membawa kritik sosial di akhir Orde Baru dan sedikit kekinian pada era pemerintahan saat ini. 

Dengan kelebihan tersebut tentunya suatu film terdapat kekurangan, seperti beberapa adegan yang tidak sesuai dengan tujuan film melenceng dengan apa yang diinginkan film. Selain itu, ada juga  akhir filmnya terlihat plot twist agak dipaksakan dan menjadi ending yang cukup janggal.

Film "Aum!" merupakan karya Bambang Kuntara yang mengambil latar belakang era 1998. Akting yang diberikan oleh Jefri Nichol, Chicco Jerikho, Aksara Dena, dan Agnes Natasya Tjie menjadi salah satu unsur yang menggambarkan kemampuan akting aktor dan aktris yang patut dinantikan. Akting adalah segala kegiatan dalam berbentuk dialog dan mampu melakukan improvisasi yang dilakukan aktor untuk meyakinkan penonton dan membuat penonton percaya (Anita Dwi Susanti, 2019).  Menurut saya, para aktor dalam film "Aum!" memberikan segalanya, tidak ada kejanggalan, setiap aktor mendalami karakternya masing-masing. Contohnya adalah Satriya, yang diperankan oleh Jefri Nichol, melakukan persiapan ekstrim demi karakter Satriya, seperti tidak makan dalam jangka lima hari. Sosok Satriya merupakan sosok yang dianggap pemberani dalam menyuarakan semangat perjuangan yang mengambil latar pada era reformasi. 

Selain akting yang menakjubkan, film "Aum!" memiliki nilai moral mendalam, seperti menggambarkan perjuangan mahasiswa untuk mengubah dunia dan mencari keadilan yang telah dilakukan oleh pemerintahan. Nilai moral adalah norma-norma atau kaidah-kaidah yang dianggap baik dan buruk oleh manusia dan makhluk hidup yang lainnya (Muhammad Firwan, 2017). Hal tersebut menunjukan bahwa nilai moral yang ingin dituju adalah menentang kejahatan dan mencari keadilan serta kebenaran. Menurut saya, film ini memiliki nilai moral yang dapat kita pelajari, sebagai mahasiswa tentu kita perlu membetulkan segala hal yang salah karena sebagai pemuda Indonesia kita harus berpikir secara kritis.

Bagi para pecinta film yang menggali isu-isu sosial dan politik, saya sangat merekomendasikan "Aum!". Film ini mengangkat isu-isu yang relevan dengan periode reformasi Indonesia. Dengan narasi yang mendalam dan karakter-karakter yang kuat, "Aum!" tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu menginspirasi penonton untuk merenungkan peran mereka dalam perubahan sosial. Kualitas produksi yang tinggi dan pesan moral yang kuat membuat "Aum!" menjadi sebuah karya yang memukau dan patut untuk ditonton.

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Wikipedia. Diakses March 26, 2024, dari 

https://montasefilm.com/review-aum/

(n.d.). Wikipedia. Diakses March 26, 2024, dari https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1321302&val=732&titl

Aum! (n.d.). Wikipedia. Diakses March 26, 2024, dari 

https://en.wikipedia.org/wiki/Aum!

Kotzathanasis, P. (2023, May 17). Film Review: Aum! (2021) by Bambang 'Ipoenk' K.M. Asian Movie Pulse. Retrieved March 25, 2024, dari https://asianmoviepulse.com/2023/05/film-review-aum-2021-by-bambang-ipoenk-k-m/

Mubasyira, M. (2017). Analisis tokoh dan penokohan dalam film "My Name Is Khan" karya karan johar. jurnal pemikiran, penelitian pendidikan, dan sains, 5(2), 133-142. https://www.researchgate.net/publication/327340237_Analisis_Tokoh_dan_Penokohan_Dalam_Film_My_Name_is_Khan_Karya_Karan_Johar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun