Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Amerika Serikat sedang mengalami pertumbuhan industri, ekonomi, sosial dan budaya yang sangat besar. Gelombang imigrasi Eropa dan meningkatnya perdagangan internasional membawa peningkatan pertumbuhan ekonomi di Amerika.Â
Para seniman Amerika melihat perubahan ini sebagai sumber inspirasi atau subjek dari karya-karya mereka. Berbeda dari genre kebanyakan pelukis realis pada era-era sebelumnya yang sebagian besar melukis tema sejarah, agama, dan kehidupan orang kaya.Â
Para seniman American Realism (Realisme Amerika) berusaha untuk menggambarkan fenomena tersebut yaitu kondisi kelelahan dan kegembiraan budaya Amerika dan kehidupan orang-orang Amerika biasa di rumah mereka.
Para seniman American Realism menggunakan perasaan, tekstur, dan suara kota sebagai inspirasi warna, tekstur, dan tampilan bagi karya seni mereka. Para musisi memperhatikan sifat serba cepat dari awal abad ke-20 dan merespons dengan tempo musik yang lebih segar dan baru.Â
Para penulis menceritakan kisah baru tentang orang Amerika dan para pelukis melukis masyarakat biasa atau kaum urban di Amerika, yang sebagian besar adalah kaum buruh.Â
Melalui karya-karyanya para seniman American Realism berusaha mendokumentasi, memberikan komentar serta kritik terhadap perkembangan pesat Amerika di awal abad ke-20. Hal inilah yang membuat American Realism juga sering disebut sebagai genre lukisan dengan tema social realism. Â
The Ashcan School (Sekolah Ashcan)
Kelompok utama yang menjadi pionir gerakan American Realism adalah The Ashcan School (Sekolah Ashcan).Â
The Ashcan School adalah sekelompok seniman Kota New York yang berusaha menangkap nuansa Kota New York di awal abad ke-20, melalui potret realistis kehidupan sehari-hari.