Mohon tunggu...
Vincent Caesar Christiano
Vincent Caesar Christiano Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

-

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mbah Ganis: Kehangatan Persahabatan Mengalahkan Dinginnya Udara Malam

27 Juni 2023   14:05 Diperbarui: 27 Juni 2023   14:13 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi oleh semua kalangan adalah Kaliurang. Kaliurang sendiri berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Seringkali kita sebagai wisatawan mengunjungi Kaliurang pada pagi hingga sore hari. Namun, apakah kalian pernah merasakan suasana Kaliurang di malam hari. Sunyi dan dinginnya suasana Kaliurang memberikan sensasi yang jarang ditemukan di kota. 

Perjalanan dimulai dengan berkumpul di titik kumpul. Kami berkumpul di daerah Pogung Pandega. Kami yang berjumlah 8 orang memulai perjalanan kurang lebih pukul 22.30. Hal ini sangatlah mendadak tanpa direncanakan. Pada awalnya, kami merencanakan untuk pergi ke pantai di daerah Gunung Kidul, tetapi karena beberapa alasan akademik kami pun mengubah haluan kami menjadi ke Kaliurang. Hembusan angin yang dingin mulai merasuki tubuh kami. Kesalahanku pada saat perjalanan adalah menggunakan celana pendek hal itu disebabkan prediksi awal yang akan melakukan perjalanan ke pantai. Oleh karena itu, aku memilih menggunakan celana pendek, tetapi karena berubah tujuan akhirnya aku harus menerima resikonya. Perjalanan dari Pogung Pandega hingga Kaliurang kami tempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Sepanjang perjalanan aku hanya fokus untuk menyetir motor dengan secara bersamaan aku pun menahan rasa dingin itu. Aku bersama temanku yang aku bonceng tidak saling mengobrol karena temanku merasa tidak nyaman dan sedang badmood. Berulang kali aku berusaha membuka topik pembicaraan agar tidak terasa canggung, tetapi temanku pun selalu mengakhirinya. 

"Kamu kenapa e ngantuk po ?" tanyaku kepada temanku. 

"Ga ngantuk kak." jawabnya dengan nada ketus. 

"Kamu laper po ?" aku memancing pertanyaan lagi. 

"Ga laper kok kak." dengan nada datar. 

Aku yang berusaha memancing diskusi pun akhirnya memilih diam dan fokus menyetir dan menjaga diri agar tidak kedinginan. Namun, begitu apesnya aku, yang kedinginan hingga menggigil, tapi beruntungnya itu terjadi ketika sudah mendekati Kaliurang. 

Kami yang sebenarnya merencanakan ingin bermain skuter di Kaliurang pada malam hari ternyata harus mengurungkan niat tersebut karena tempat persewaan skuter tersebut tutup dan destinasi kami berakhir di Warung Mbah Ganis. Mbah Ganis adalah salah satu tempat makan yang terkenal. Warung dengan ciri khas interior kayunya ternyata menyajikan beberapa menu andalan yang cukup unik seperti tongseng kopyok dan tongseng awul.

Ketika sampai aku langsung menghampiri kasir dan bertanya Warung Mbah Ganis jam buka dan tutup di tempat tersebut. 

"Mbak ini tuh buka dari jam berapa ya mbak? tanyaku kepada mbak kasir. 

"Kita buka dari jam 9 pagi sampe jam 2 pagi mas." jawab mbak kasir sambil tersenyum. 

Kami pun duduk dan memesan makanan juga minuman yang menghangatkan tubuh kami. Aku memesan tongseng kopyok kambing atas rekomendasi dari temanku dan berharap dapat menghangatkan tubuhku. Beberapa temanku pun menentukan pesanannya. Sembari menunggu makanan datang kami pun bermain Truth or Dare atau sering disingkat TOD.

Foto 2 Menu di Warung Mbah Ganis (Dok. pribadi)
Foto 2 Menu di Warung Mbah Ganis (Dok. pribadi)

Foto 3. Menu di Warung Mbah Ganis (Dok. pribadi)
Foto 3. Menu di Warung Mbah Ganis (Dok. pribadi)
Ketika makanan sudah dihidangkan kami memakannya dan aku merasakan cita rasa yang benar-benar nikmat dan untuk range harga makanan yang berkisar dari Rp15.000 hingga Rp30.000 begitu legit kuah tongseng dan rasa daging kambing yang ternyata dibakar mengundang aroma smoky yang keluar dari dalam daging kedua hal tersebut tercampur di dalam satu hidangan. 

Aku sangat menikmati makanan tersebut dan tetap melanjutkan permainan TOD tersebut. Kami menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab seperti percintaan, relasi dengan teman satu organisasi, serta kebaikan dan kejelekan dari salah satu orang. Setelah aku memikirkan kembali pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan saat bermain TOD aku memikirkan bahwa pertanyaan yang ditanyakan cukup frontal. 

"sebutin anak UKK UGM yang kamu gasuka" 

"kapan kalian jadian ?" 

"sebutin sifat yang kamu gasuka dari si Adel" 

"kamu sebenernya suka sama aku ya kak ?" 

Dari beberapa contoh pertanyaan yang dilontarkan tentunya tersimpan rahasia yang sebenarnya berusaha ditutupi. Namun, karena sedang melaksanakan permainan TOD tentunya hati nurani pun sungkan untuk berbohong. Kami sangatlah menikmati permainan tersebut dan tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari. Kami memutuskan untuk membayar makanan dan kembali ke kos kami masing-masing. Di perjalanan pulang mood temanku sudah membaik setelah kami selesai memainkan TOD, hal itu membuatku lebih lega dan senang karena bisa bercerita banyak hal yang aku rasakan selagi pulang. Udara dingin pun berubah menjadi udara yang lebih hangat. Akupun mengantarnya ke kos dan aku melanjutkan perjalananku kembali ke kosku. 

Pilihanku ikut ke Kaliurang merupakan pilihan yang tepat. Perjalanan itu meninggalkan kesan yang tidak terlupakan karena perjalanan kali ini dilakukan bersama teman-teman. Walaupun dingin yang menusuk tubuh, tetapi itu terbayarkan lunas karena kami saling bertukar opini serta bertukar cerita menjadi bumbu-bumbu penyedap yang menemani kami dipenghujung malam. Sejenak kami melupakan penatnya kehidupan perkuliahan, kami hanya tersenyum dan tertawa mendengarkan segala cerita yang teman kami sampaikan. Meski singkat tapi bermakna, mungkin itu adalah salah satu malam yang berarti bagiku selama aku tinggal di Jogja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun