Sejarah berdirinya agrowisata ini adalah garapan dari kelompok tani warga RW 02 kelurahan Duyuh sejak tahun 2016 silam, setelah 2018 terjadi bencana alam maka pada tahun 2019 warga kembali menggarap dengan serius.
Sebanyak 50 orang komunitas warga setempat diterjunkan untuk berbagi peran dalam mengelola agrowisata tersebut mulai dari merawat, menjaga, hingga menemani pengunjung saat memilih maupun memetik anggur.
Menurut Iwan (50 th), sebagai inisiator agrowisata kebun anggur “ Pua Mbaso Farm & Stone Gaden” menceritakan bahwa awal mula berdirinya kebun anggur tersebut memiliki tanah yang cenderung tandus dan merupakan tempat penggembalaan ternak sehingga dari pada tidak dimanfaatkan secara maksimal maka dia beserta warga desa lainnya memulai dengan menanam tanaman dan membuat green house agar anggur-anggur dapat tumbuh.
Tandusnya kondisi lahan tersebut sehingga mereka membuat kebun tersebut dengan swadaya. Adanya kegigihan beliau dengan mau mengolah tanah yang tandus tersebut sehingga dapat dimanfaatkan diharapkan dapat memotivasi pemuda pemuda desa lain agar memanfaatkan lahan tandus yang tersedia karena menurut beliau, masih banyak lahan tandus yang tidak dimanfaatkan dan dibiarkan begitu saja.
Agrowisata tersebut dapat masuk dalam kategori people karena dalam pengelolaan pendirian agrowisata tersebut dapat tergolong dalam budaya masyarakat Palu yaitu penanaman tanaman anggur karena Palu sudah terkenal dengan buah anggurnya sejak tahun 1980-an.
Agrowisata tersebut dapat masuk dalam kategori profit dikarenakan dengan adanya pendirian agrowisata ini selain fungsinya menambah edukasi dapat pula sebagai sumber pendapatan bagi pengelola, mengingat awal mula berdirinya agrowisata ini berasal dari lahan tandus yang tidak dikelola secara maksimal.
Para penduduk desa juga merasakan dampak dari berdirinya agrowisata ini karena tenaga kerja yang digunakan juga berasal dari warga desa itu sendiri.
Masyarakat penduduk desa juga akan terbantu dengan adanya agrowisata ini karena warga desa dapat memanfaatkan ke tenenaran dari agrowisata untuk membuat warung jualan disekitar agrowisata untuk mendapatkan penghasilan, mengingat banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke agrowisata tersebut hingga ratusan orang setiap akhir pekan.
Kategori planet pun dapat dimasukan ke dalam kondisi agrowisata di Desa Duyu tersebut karena dengan adanya agrowisata itu, tanah yang awalnya tandus, dapat ditanami dan memungkinkan terjadi adanya perbaikan tanah itu sendiri menjadi gembur karena sudah dapat ditanami, dengan begitu akan semakin banyak jenis tanaman yang dapat tumbuh sehingga dapat memperbanyak ragam tanaman didaerah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H