Adanya filsafat-filsafat dan ideologi mengenai lingkungan, telah menghadirkan pengaruh penting untuk mengubah dunia. Kini, banyak bermunculan masyarakat-masyarakat dengan gerakan untuk membuat sesuatu yang baik bagi alam. Manusia mulai berpikir bahwa aksi nyata berbuat baik kepada alam akan membawa efek timbal balik, dimana manusia juga akan mendapat kebaikan dari alam. Namun, kesadaran peduli lingkungan tidak sepenuhnya diterjemahkan secara baik oleh masyarakat. Masih ada banyak kalangan yang justru membuat kapitalisme dan persaingan ekonomi muncul. Lingkungan dijadikan wahana para pengusaha sebagai perjuangan politik dan perebutan posisi dalam pasar, untuk meraih green image. Mungkin saja, bombardir kapitalisme terhadap lingkungan akan menutup kemungkinan untuk mencapai keberlanjutan (Gray & Milne, 2004 dalam Buhr & Reiter, 2006). Namun, menyerah pada kondisi dan berhenti berusaha untuk melestarikan lingkungan tentu bukan menjadi sebuah pilihan (Buhr & Reiter, 2006:24). Maka dari itu, pelestarian lingkungan dapat dipupuk dengan menumbuhkan niat untuk menyayangi lingkungan, yang nantinya akan berkembang menjadi sebuah aksi dan partisipasi dari segala pihak dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik lagi.
Â
Daftar Pustaka
Buhr, N. & Reiter, S. (2006). Ideology, the Environment, and One Worldview: A Discourse Analysis of Noranda’s Environmental and Sustainable Development Reports. Diakses pada 27 Februari 2016.