Mohon tunggu...
Vincensia Prima P.
Vincensia Prima P. Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis adalah media katarsis terbaik

Seorang manusia yang terlahir dari rahim ibu yang mulia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

What Goes Around, Comes Back Around: Sebuah Permenungan tentang Kesombonganku terhadap Mereka

29 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 29 Februari 2016   12:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.      Kaum Bijak merupakan orang-orang yang memiliki pandangan jauh ke depan dengan kepedulian bahwa kemakmuran ekonomi dan stabilitas hanya bisa dicapai dengan melakukan kewajiban-kewajiban sosial tertentu;

Kedua pandangan ini terkait dengan ekonomi neo-klasik yang berdasarkan pada kerangka pikir utilitarian yang secara sempit maupun rasional memiliki fokus pada kepentingan diri. Preferensi atau pilihan individu lebih istimewa dibandingkan dengan kebutuhan kolektif dan masyarakat dilihat sevagai produk dari perjuangan kompetitif yang hanya bisa diwujudkan melalui kekuatan pasar. Peran pemerintah hanya terbatas pada perlindungan hak hidup, kebebasan serta hak milik (Clark, 1998 dalam Buhr & Reiter, 2006:5). Alam hanya diukur berdasarkan kegunaannya bagi manusia dan nilainya bersifat instrumental (Birkeland et al., 1997 dalam Buhr & Reiter 2006).

3.     Pendukung Kontrak Sosial meyakini bahwa perusahaan-perusahaan dan banyak organisasi dapat muncul dan eksis karena adanya izin dari masyarakat. Oleh sebab itu, terdapat tanggungjawab untuk menghormati dan menanggapi masyarakat. Secara umum, pandangan ini didasarkan pada pertimbangan hak-hak asasi manusia (Buhr & Reiter, 2006). Peran signifikan dari pemerintah tercermin dalam bentuk regulasi karena harga-harga di pasar tidak merefleksikan biaya sesungguhnya dari kerusakan lingkungan dan sosial terkait proses produksi dan konsumsi (Clark, 1998 dalam Buhr & Reiter, 2006).  Sylvan (1998) dalam Buhr & Reiter (2006:6) menjelaskan bahwa manusia memiliki peran untuk mengembangkan, mengolah dan menyempurnakan alam. Hal ini nampaknya dilakukan (lagi-lagi) untuk kepentingan manusia sendiri, sehingga dengan sedemikian rupa peran-peran tersebut selaras dengan kegunaan secara ekonomis.

 

Filosofi Ekosentris

4.      Ekologiawan Sosial merupakan kaum yang memperhatikan lingkungan sosial dan memiliki keyakinan bahwa organisasi besar telah berpengaruh dalam membuat problem-problem sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, organisasi-organisasi seharusnya ikut mengambil bagian dalam membasmi problem-problem sosial dan lingkungan ini;

5.      Sosialis percaya bahwa harus ada pengaturan kembali secara signifikan terhadap sistem kepemilikan dan struktur masyarakat;

Dua perspektif ini berusaha memosisikan manusia dalam konteks lingkungan serta mengkritisi segala bentuk dominasi. Namun, sebagai negara berbangsa, dua perspektif ini mengacu pada pemusatan kekuatan ekonomi, otoritarianisme, ideologi represesif dan menjadi mesin ekoteknologikal raksasa (Clark, 1998 dalam Buhr & Reiter, 2006:6).

6.      Feminis Radikal meyakini adanya kesalahan yang paling esensial tentang konstruksi agresif maskulin yang menjadi pedoman dalam sistem sosial kita, sehingga dibutuhkan nilai-nilai yang lebih feminin, seperti cinta, belas kasih dan gotong royong. Ekofeminisme menjadi payung dari berbagai pandangan yang berfokus terhadap bagaimana dominasi atas perempuan sejalan dengan dominasi terhadap lingkungan (Warren, 1994 dalam Buhr & Reiter, 2006:6). Persoalan mengenai dominasi yang merendahkan nilai perempuan serta alam lebih spesifik lagi diarahkan pada androsentrisme atau konsepsi tertentu mengenai kelelakian, bukan hanya keterpusatan pada manusia (Buhr & Reiter, 2006:7).

7.      Deep Ecologists adalah mereka yang memegang teguh kepercayaan bahwa manusia tidak memiliki hak yang lebih tinggi terhadap kehidupan dari makhluk hidup lainnya. Deep ecology berfokus pada usaha untuk menghadirkan sikap egalitarian atau kesetaraan antara manusia dengan segala entitas yang ada dalam ekosfer (Fox, 1998 dalam Buhr & Reiter, 2006:7).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun