Kami menggunakan bus untuk transportasi. Saat pertama kali kami sampai di Desa Nglanggeran disambut oleh para POKDARWIS (melihat potensi wisata yang ada, para pemuda dan pemudi yang tergabung dalam karang taruna beserta masyararakat mengelola secara mandiri desa wisata ini, disebutnya pokdarwis), kami juga diajari tata lokal (unggah-ungguh), yaitu mengangkat budaya lokal berupa tata krama kebudayaan Jawa tentunya Jogja untuk dikenalkan kepada wisatawan yang lokal dan mempraktekkannya selama tinggal didesa dari mulai bahasa yang baik, tata krama, sapa menyapa dan etika dari bahasa hingga baju adat yang biasa dikenakan oleh pokdarwis tersebut.
Di Desa Nglanggeran juga dapat melihat sunset dan sunrise, bagi para pencari sunset dan sunrise cocok nih untuk menikmati moment terbenam dan terbitnya matahari dari titik lokasi yang sudah ditentukan pengelola untuk bisa menikmati moment terbaik
Dengan kemandirian masyarakatnya pengembangan Desa Wisata Nglanggeran ini menjadi CBT (Community Based Tourism). CBT yaitu memberikan akses dan kesempatan bagi masyarakat, tentunya memaksimalkan peran serta masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan objek wisata yang berkelanjutan. Artinya mayarakat terlibat dalam pelaksanaan pembangunan potensi desa. Dari sini lah desa Nglanggeran menjadi desa wisata terbaik dalam pengelolaan pariwisata berbasis Community Based Tourism.
Gunung Api Purba merupakan gunung batu dari kapur yang dulu pernah aktif. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gede di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar.Â