Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Universitas Jember mengadakan KKN dengan nama "KKN Back To Village" atau disingkat dengan KKN BTV 3. KKN ini dilakukan secara daring di kampung halaman sendiri, hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan masih berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
KKN BTV 3 dilakukan selama 1 bulan atau 30 hari sejak Rabu, 11 Agustus 2021 sampai dengan Jum'at, 10 September 2021. Penerjunan KKN Back To Village 3 secara resmi dilakukan secara daring oleh Rektor Universitas Jember pada Kamis, 12 Agustus 2021 yang dilaksanakan dengan aplikasi zoom dan siaran langsung melalui youtube.
Mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Jember yang bernama Vina Vitrian melakukan kegiatan KKN BTV 3 di kampung halamannya sendiri yaitu Desa Randu Cangkring Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso. Saya berasal dari kelompok 14 yang didampingi oleh dr. Yudha Nurdian, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Tematik yang diambil adalah "Program Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid-19".
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di desa terdapat sebuah masalah yang berhubungan dengan lingkungan yaitu sampah. Â Terdapat masyarakat yang kurang peduli terhadap sampah, masih dijumpai pembuangan sampah secara sembarangan seperti di sungai dan dibakar sembarangan. Selain itu, belum ada pemanfaatan sampah oleh masyarakat, sehigga sampah yang berpotensi untuk dimanfaatkan kembali tidak diolah melainkan hanya dibuang saja.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan literasi pada remaja-remaja desa saya memperkenalkan tentang pengelolaan dan pemanfaatan limbah khususnya limbah plastik. Â Langkah awal yang saya lakukan adalah meningkatkan pemahaman terkait konsep dasar lingkungan dan limbah plastik. Setelah itu, saya memberikan edukasi terkait pengurangan dan pembuangan limbah secara tepat sesuai dengan jenisnya guna mengurangi perilaku membuang limbah secara sembarangan, seperti di sungai. Hal ini bertujuan untuk mengurangi menumpuknya limbah di sungai yang memicu timbulnya banjir saat musim hujan datang.
Tidak hanya sampai disitu, saya juga mengenalkan bagaimana cara melakukan pemanfaatan limbah plastik. Saya mengajak sasaran untuk membuat kreasi dari limbah plastik menjadi barang yang lebih berguna dan bernilai ekonomis. Pemanfaatan yang pertama yaitu limbah plastik diolah menjadi "Ecobrick" yang merupakan pengolahan limbah plastik menjadi sebuah bata. Apabila sudah terkumpul cukup banyak botol ecobrick, maka dapat disusun menjadi berbagai macam barang yang berguna misalnya kursi, meja, rak, dll. Lalu pemanfaatan yang kedua yaitu pembuatan gantungan kunci dan bros dari tutup botol plastik.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan literasi para remaja-remaja desa agar pengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan limbah plastik menjadi meningkat. Sehingga hasil yang diharapkan yaitu kepedulian pada lingkungan lebih baik, pembuangan limbah dilakukan secara tepat sesuai jenisnya, produksi limbah khususnya limbah plastik menjadi lebih sedikit, adanya pemanfaatan limbah plastik menjadi barang yang lebih berguna dan bernilai ekonomis, dan lingkungan menjadi lebih bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H