Mohon tunggu...
Vina Tan
Vina Tan Mohon Tunggu... -

Tentang aku: Ibu dari dua orang anak yang sangat menikmati profesinya sebagai 'Home Manager'. Waktu luang diisi dengan memberikan seminar parenting di sekolah-sekolah (Jakarta dan sekitarnya). Ikut Toastmasters Club untuk 'self development' dan meningkatkan kemampuan 'public speaking'. Kegiatan lain: Parent Coaching, Relationship Coaching & les vokal. Hobby: membaca, menyanyi dan menulis. Percaya bahwa hidup adalah untuk memberi (to live is to give). Blog pribadi: http://www.sangkudaapi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Memupuk Aktivitas Seks yang Positif?

7 Februari 2010   16:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2. Rasa Percaya Diri

Jangan terlalu khawatir dengan tubuh kita yang tidak sempurna. Lemak yang sedikit berlebihan di sana sini bukanlah masalah utama. Yang penting, rawatlah diri kita agar terlihat bersih dan menarik. Suami pasti lebih suka bercengkerama dengan istri yang percaya diri, mengerti dan memahami kebutuhan fisik, emosional serta spiritualnya. Istri yang penuh percaya diri pasti lebih bersemangat sehingga mampu memancarkan energi positif bagi seisi rumah.

3. Pujian

Setiap orang pasti ingin dihargai dan dihormati. Pujian yang simpel dan sederhana tentu akan membuat perbedaan. Mulailah memperhatikan hal-hal positif yang telah suami lakukan untuk kita. Kemudian, berilah pujian yang sewajarnya. Misalnya: "Kamu memang suami yang baik. Aku merasa beruntung memilikimu." Percayalah, apa yang kita berikan pasti akan kembali kepada kita lagi. Jadi, tidak usah heran jika suatu saat suami mulai memuji hal-hal positif yang kita lakukan untuknya atau pun keluarga. Biasanya, laki-laki memang jarang memberikan pujian secara gamblang. Akan tetapi, dengan kepekaan yang terus-menerus terasah, kita dapat merasakan pujian tersebut dengan membaca raut wajah dan bahasa tubuh mereka. Kadang-kadang pujian juga tersirat dari kata-kata yang mereka ucapkan.

4. Variasi

Kita pasti akan cepat bosan dengan irama hidup yang monoton. Jadi, mulailah berpikir untuk menciptakan variasi-variasi yang mungkin serta sesuai dengan kepribadian dan norma-norma yang kita junjung. Variasi tidak hanya dibutuhkan saat beraktivitas seks. Tetapi, tambahkanlah bumbu dalam kegiatan dan rutinitas sehari-hari agar hidup terasa lebih bergairah. Untuk itu, asahlah terus pikiran agar kreativitas kita berkembang sehingga suasana di rumah menjadi lebih hidup.

5. Sikap Terbuka

Penting bagi pasangan untuk selalu bersikap terbuka satu dengan yang lain. Belajarlah untuk menjadi pendengar, pembicara dan pencerita yang baik bagi pasangan kita. Karena, orang yang pandai dan piawai dalam berkomunikasi akan mampu menyampaikan pikiran, tujuan dan maksudnya dengan baik dan jelas. Semakin kita mengenal pasangan kita, semakin timbul hasrat dan keinginan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Apakah itu untuk bertukar pikiran atau pun bercengkerama misalnya.

Jadi, jelaslah kini bahwa untuk menikmati hubungan seks yang positif, kita harus melakukannya secara holistik atau menyeluruh. Seks yang nikmat tidak terjadi begitu saja saat kita berada di tempat tidur. Tetapi, semuanya berawal dari interaksi sehari-hari dengan pasangan. Disamping itu, pengetahuan tentang seks juga penting. Saat ini sudah banyak buku yang mengupas hal ini. Jadi, kalau kita masih menganggap seks adalah masalah yang tabu untuk dibicarakan, kemungkinan besar kita telah ketinggalan kereta. Aktivitas seks yang positif akan membuat hidup menjadi lebih bergairah dan menyenangkan. Sehingga, jangan biarkan aktivitas seks mati sebelum waktunya.

Di mana ada kemauan, disitu pasti ada jalan. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun