Setiap masyarakat itu pastinya akan mengalami yang namanya perubahan sosial. Dapat dilihat adanya sebuah perubahan yang terjadi saat ini dengan perubahan yang sudah terjadi pada masa-masa sebelumnya. Nah disana kalian pasti akan melihat beberapa perbedaan yang muncul. Baik yang bersifat cepat ataupun yang bersifat lambat.Â
Hal itulah yang disebut dengan perubahan. Mungkin dari kalian bertanya-tanya apakah konsep dalam perubahan sosial itu penting? Jawabannya penting. Karena dengan adanya konsep perubahan sosial itu nantinya dapat terlihat perubahan apa saja yang ada dalam masyarakat itu atau bisa juga dapat dilihat interaksi sosial yang terjadi antar masyarakat tersebut.Â
C. Teori-Teori Perubahan Sosial
Nah setelah tadi mempelajari pengertian dari perubahan sosial, lalu mempelajari konsep perubahan sosial. Sekarang saya akan membahas tentang teori-teori perubahan sosial. Perlu diketahui bahwasanya apabila didalam kehidupan masyarakat itu terjadi sebuah perubahan sosial maka hal itu adalah wajar.Â
Mengapa? Karena apabila antara satu orang dengan orang yang lainnya masih terjadi sebuah interaksi maka nantinya perubahan sosial itu pun akan tetap terjadi. Adanya sebuah perubahan sosial di zaman sekarang ini juga sangat dibutuhkan. Karena dengan adanya perubahan sosial itu, masyarakat dapat menyesuaikan dengan kondisi zaman yang sekarang. Agar nantinya masyarakat itu tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.Â
 Berikut ini akan dipaparkan beberapa teori-teori perubahan sosial itu diantara yaitu:Â
Teori Evolusi. Dalam teori ini berdasarkan pada sebuah perubahan yang dimana perubahan itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena dalam suatu proses perubahan itu tidak langsung begitu saja melainkan ada tahap-tahap agar perubahan sosial itu dapat terwujud. Oleh karenanya teori evolusi ini identik dengan suatu perubahan yang memiliki proses yang panjang. Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh pada teori evolusi ini yaitu Emile Durkheim dan juga Ferdinand Tonnies.
Teori Konflik. Teori konflik ini berawal karena adanya rasa tidak senang terhadap lawannya karena adanya sebuah konflik yang terjadi. Dengan adanya konflik yang terjadi antara kelompok tersebut maka nantinya sebuah perubahan sosial itupun akan muncul. Dalam teori ini apabila suatu konflik itu tidak terjadi maka sebuah perubahan pun juga tidak akan terjadi. Demikian pula apabila suatu konflik itu terjadi secara berkelanjutan maka nantinya perubahan sosial itu juga akan berkelanjutan juga. Ada dua tokoh yang sangat berpengaruh terhadap teori konflik yaitu Ralf Dahrendorf dan juga Karl Max
Teori Fungsionalis. Setiap perubahan sosial yang muncul itu berhubungan erat dengan unsur-unsur kebudayaan yang ada didalam kehidupan masyarakat, itu tadi merupakan suatu konsep dari teori fungsionalis ini. Dalam hal ini apabila perubahan sosial itu dapat menimbulkan sebuah hal yang negatif terhadap keseimbangan masyarakat maka perubahan sosial itu akan di tolak oleh masyarakat tersebut. Namun apabila perubahan sosial itu menimbulkan hal-hal yang positif dan menimbulkan manfaat bagi masyarakat maka nantinya perubahan sosial itu akan diterima oleh masyarakat. Dalam teori fungsionalis ini ada satu tokoh yaitu William Ogburn
Teori Pitirim A. Sorokin. Ada tiga sistem kebudayaan dalam peradaban besar menurut Sorokin yaitu antara lain: kebudayaan ideasional, kebudayaan idelistis, dan juga kebudayaan sensasi.
D. Sekolah Sebagai Agen Of Change