Stunting atau hambatan pertumbuhan ternyata menjadi salah satu isu yang cukup diperhatikan di Desa Sooko, Kabupaten Ponorogo. Minimnya kesadaran masyarakat mengenai makanan bergizi, serta kebutuhan individu yang perlu diperhatikan, dapat mengakibatkan tingginya angka stunting pada anak usia dini hingga remaja. Hal ini dapat ditandai dengan kondisi kurangnya atau tidak normalnya pertumbuhan anak seperti tinggi badan, bentuk fisik, dan tingkat intelegensi.
Bersama bidan desa sooko, mahasiswa MMD Universitas Brawijaya kelompok 444 melakukan penyuluhan sebagai upaya menekankan pentingnya kesadaran mengenai makanan bergizi guna mencegah terjadinya stunting. Kegiatan dilaksanakan pada 18 Juli 2023. Dimulai dengan pemeriksaan balita bersama bidan desa sooko dan mengidentifikasi kondisi balita tersebut dari hasil pemeriksaan dan data pemeriksaan sebelumnya.
Pernyataan dari ibu bidan mengenai kondisi stunting di desa sooko, “hari ini jumlah balita yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 80 anak, hal ini sebenarnya menunjukkan antusias para orangtua untuk memeriksakan kondisi anaknya”.
Ibu bidan bersama para staffnya mengungkapkan rasa terimakasihnya dari persiapan hingga berjalannya rangkaian acara selesai.
Ibu bidan yang merupakan perwakilan dalam kegiatan posyandu balita yang memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai stunting agar kegiatan yang dilakukan bersama dengan mahasiswa MMD menjadi salah satu pemantik dalam memperbaiki asupan gizi serta semangat para ibu untuk lebih memperhatikan kondisi yang mendukung pertumbuhan anak.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan yang dibantu oleh rekan mahasiswa diharapkan dapat memberikan semangat pada para ibu serta tenaga medis untuk lebih meningkatkan pelayanannya”, ucap bidan Fetty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H