Tantangan Komunikasi Pasca Pandemi Covid-19 di Indonesia

JCC ( Jogjakarta Communication Conference)  menggelar Konferensi akademik tahunan di bidang Ilmu Komunikasi pada Kamis dan Jum'at tanggal 18-19 Maret tahun 2021 denga tema Tantangan Komunikasi Pasca Pandemic.

Tantangan komunikasi pasca pandemic

Virus corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit ini disebut COVID-19. Virus Corona dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini berasal dari kota Wuhan China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyeba hampir ke semua Negara hanya dengan beberapa bulan saja, termasuk di Indonesia.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada khalayak. Dalam hidup bermasyarakat kita tidak dapat lepas dari komunikasi, komunikasi sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan kerukunan antar masyarakat.

Pada masa pandemi virus corona ini semua masyarakat di Indonesia diharapkan menyesuaikan diri dalam hidup new normal untuk tetap dirumah dan dibolehkan keluar jika ada kepentingan seperti membeli makan atau bekerja. 

Di zaman sekarang membeli makan sangat mudah tanpa harus keluar rumah hanya dengan menggunakan ponsel genggam yaitu pesan menggunakan grab food atau go food. 

Dengan itu para driver ojek online harus keluar rumah untuk bekerja tetapi mereka tetap memberikan layanan dan patuh akan protocol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Sekarang masyarakat diharapkan untuk menjaga jarak satu sama lain agar menghindari tertularnya virus corona, dengan ini komunikasi menjadi sulit karena harus menjaga jarak, maka dari itu terciptanya tantangan komunikasi pasca pandemi covid-19.

Masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi pasca pandemic dapat menggunakan handphone dengan itu dapat mengakses internet seperti sosial media atau memanfaatkan aplikasi-aplikasi belajar untuk tetap dapat belajar di masa pandemic ini, karena sekolah dan kampus mengahruskan siswa-siswi dan mahasiswanya untuk belajar dari rumah atau daring. 

Para guru dan dosen dapat memanfaatkan apilkasi belajar seperti zoom, google meet, google classroom, dan grup dari aplikasi whatsapp untuk membagikan materi, menyampaikan materi dan memberikan tugas. 

Kendala yang dihadapi melalui daring adalah terdapat materi-materi tertentu yang mengharuskan adanya praktek, namun karena masa pandemic para guru dan dosen harus menggunakan cara lain agar siswa ataupun mahasiswanya tetap dapat memahami materi tersebut.

Semenjak virus corona menyebar ke seluruh kota di Indonesia, online shop menjadi solusi untuk para pedagang dalam memasarkan barang dagangannya, karena di masa pandemic orang-orang lebih memilih berbelanja online agar dapat menghindar dari tertularnya virus corona, selain itu belanja online juga dapat menghemat waktu dan tidak menguras tenaga, kita hanya perlu membuka aplikasi-aplikasi online kemudian memilih barang dan memesan barang tersebut, pembayarannya pun sangat mudah karena bisa melalui bank, indomaret, alfamart dan lain-lain. 

Sekarang belanja online menjadi trend karena pandemic, aplikasi belanja online pun seperti shopee, lazada, tokopedia, dan jd.id memanjakan pembelinya dengan memberi diskon besar-besaran bahkan bisa sampai 90% dan mendapatkan chasback disetiap produk yang kita beli.

Vina Fadlila Sofyana, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD).