Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta

Saya adalah Lektor Kepala di Satuan Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gaya-Gaya dalam Fisika: Analisis Konsep dan Relevansinya dalam Bidang Biologi

11 Desember 2023   05:30 Diperbarui: 11 Desember 2023   06:38 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pantai Hospitals

Gaya-gaya atom dan interaksi antara molekul dalam sel biologis dapat dijelaskan dengan konsep-konsep fisika seperti gaya Van der Waals. Ini mendukung pemahaman tentang struktur dan fungsi biomolekuler.

Gaya Van Der Waals merupakan salah satu jenis gaya tarik menarik diantara molekul. Gaya ini timbul dari gaya London dan gaya antardipol-dipol. Jadi, gaya Van Der Waals dapat terjadi pada molekul nonpolar maupun molekul polar. Gaya ini diusulkan pertama kalinya oleh fisikawan Belanda, Johannes Van der Waals (1837- 1923).

Dalam biomolekul, gaya van der Waals membantu menjaga kedekatan antaratom, seperti di antara rantai hidrokarbon atau atom nonpolar dalam molekul organik. Ini memainkan peran kunci dalam stabilisasi struktur biomolekuler.

Secara keseluruhan, konsep fisika seperti gaya van der Waals memainkan peran penting dalam pembentukan dan stabilitas struktur biomolekuler, memastikan keberlanjutan interaksi yang tepat antara atom-atom yang membentuk molekul-molekul biologis.

  1. Gerak dalam Biologi

Dalam dunia biologi, gerak sel, organisme, dan bahkan cairan dalam tubuh manusia dapat dijelaskan dengan konsep fisika tentang gaya, momentum, dan hukum Newton. 

Gaya, yang diukur dalam satuan Newton, dapat memengaruhi pergerakan sel dan organisme. Misalnya, gaya yang dihasilkan oleh otot dapat mendorong gerakan organisme.

Momentum, yang merupakan hasil perkalian massa dan kecepatan, juga relevan dalam biologi. Pada tingkat sel, perubahan momentum dapat terjadi selama proses seperti pembelahan sel atau pergerakan organel. Pada tingkat organisme, momentum juga terlibat dalam pergerakan tubuh dan respons terhadap gaya eksternal.

Terdapat gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang berada di dalam tubuh kita sendiri. Gaya yang bekerja pada tubuh  dapat diketahui  apabila kita menabrak suatu objek.  Sedangkan gaya yang berada dalam tubuh sering tidak kita ketahui bahwa gaya seperti itu ada misalnya gaya otot yang menyebabkan mengalirnya darah dan paru-paru yang memperoleh udara.

Konsep gaya senantiasa berkaitan dengan konsep gerak. Gaya dapat menyebabkan sesuatu bergerak. Sekali pun gaya tidak selalu menyebabkan gerak. Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot. Sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu  berkontraksi dan  menggerakkan tulang. 

Pada pergerakan pemain bola mengakibatkan otot-otot pada tubuh berkontraksi dan menggerakkan tulang. Oleh karena itu, dalam pemain sepak bola  melatih otot-otot tubuhnya tidak sembarangan. Jika salah dalam menggerakkan tubuh justru dapat berakibat membuat otot cidera (Toto, 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun