Menggali peran fisika, terutama dalam elektromagnetisme, dalam memahami komunikasi seluler di dalam organisme.
Menganalisis dampak sinyal listrik dan magnetik terhadap sistem saraf dan navigasi hewan.
Menilai kontribusi fisika dalam pengembangan model matematika untuk pemodelan dinamika populasi, pertumbuhan sel, dan interaksi ekosistem.
Mengidentifikasi aplikasi model matematika ini dalam memahami perubahan biologi dari waktu ke waktu.
Mengevaluasi dampak pengembangan alat fisika, seperti mikroskop dan teknik pencitraan, terhadap kemajuan penelitian biologi.
Menilai efektivitas metode fisika, seperti spektroskopi, dalam menganalisis komponen biologis untuk pemahaman yang lebih baik.
1. Energi dalam Sistem Biologi
Energi merupakan komponen vital dalam sistem biologi. Prinsip dasar fisika, seperti hukum termodinamika, memberikan pemahaman tentang bagaimana energi dikelola dan digunakan dalam sistem biologi. Penerapan konsep fisika ini membantu menjelaskan proses transformasi energi pada tingkat sel hingga tingkat ekosistem. Misalnya, melalui konsep energi termodinamika, kita dapat memahami bagaimana energi yang berasal dari matahari digunakan oleh organisme dalam rantai makanan dan dalam proses metabolisme (Masruroh, 2017).
2. Struktur dan Fungsi
Konsep dasar fisika seperti gaya, mekanika, dan elastisitas juga memainkan peran penting dalam memahami struktur dan fungsi organisme. Misalnya, fisika memungkinkan kita untuk memahami bagaimana kekuatan mekanik berperan dalam struktur tulang, bagaimana biomekanika mempengaruhi gerakan tubuh, atau bagaimana elastisitas membran sel memengaruhi kemampuan adaptasi. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat antara struktur dan fungsi dalam konteks biologi (Poerwanto, 2015).