Oleh Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Jayanti Eka Sari Ningsih, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2021.
Sumber: Okezone Techno
Pada hakikatnya, semua materi dan energi yang berada di Alam Semesta itu mengandung hukum Fisika. Dari gaya Gravitasi yang menyebabkan benda-benda jatuh ke bawah, hingga berevolusi tata surya kita terhadap Galaksi Bimasakti. Dari sekian banyak gejala-gejala tersebut, beberapa diantaranya itu saling berhubungan erat terhadap apa yang terjadi di ruang angkasa.
Ilmu fisika adalah sebagai salah satu ilmu paling dasar dari seluruh ilmu pengetahuan. Sehingga ilmu fisika menjadi ilmu dasar yang penting untuk bisa memahami, mempelajari, dan mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya di berbagai bidang (Efrizon Umar).
Pemanfaatan ilmu Fisika di dalam bidang Antariksa seperti satelit dapat mengelilingi Bumi karena satelit di lempar kuat ke luar bumi dengan menggunakan roket peluncur. Kemudian, karena jatuhnya satelit tersebut tidak sampai kepermukaan bumi maka satelit tersebut mengelilingi bumi. Jadi, gerak orbit satelit sebenarnya merupakan gerak jatuh ke bumi (Prof. Dr. Thomas Djamaluddin).
Sumber: gurupendidikan.com
Pengembangan ilmu fisika dan teknologi antariksa sangatlah penting. Hal ini dikarenakan antariksa memiliki banyak pemanfaatan bagi kehidupan manusia.Â
Maka dari hal tersebut, LAPAN melaksanakan penelitian dan pengambangan di bidang antariksa. LAPAN menjelaskan, sains antariksa dan atmosfer digunakan untuk mempelajari cuaca dan musim di antariksa serta dinamika atmosfer yang dapat memberikan pengaruh pada kehidupan bumi.Â
Dari hal tersebut untuk memperkirakan cuaca dan musim tak lepas dari kaidah ilmu fisika dan filosofi dinamika atmosfer, jadi ilmu fisika sangatlah penting di dalam bidang antariksa dan bisa mempengaruhi kehidupan manusia di bumi.
Sumber: detikInet - Detikcom
Pemanfaatan ilmu fisika selain untuk menentukan cuaca dan musim yaitu mengenai teknologi penerbangannya. Ilmu fisika mengenai penerbangan antariksa digunakan untuk mengembangkan pesawat transportasi dan membuat satelit beserta roket peluncurnya.Â
Dari hal tersebut ilmu fisika sangatlah bermanfaat di bumi ataupun di luar bumi ataupun antariksa, dengan adanya ilmu fisika manusia bisa mengetahui keadaan di ruang antariksa dan bisa menjelajahi bulan, planet mars, dan planet lainnya yang berada di antariksa. Itu semua terjadi karena adanya transportasi yang di buat menggunakan ilmu fisika dan ilmu lainnya juga.Â
Dari perhitungan ilmu fisika mengenai beban, gaya gravitasi, suhu panas, dan lainnya sehingga roket dapat terbang menuju antariksa karena adanya gaya dorong dari semburan api dan dengan adanya ilmu fisika sehingga manusia bisa mengamati permukaan bumi dengan satelit atau penginderaan jarak jauh.
Alat transportasi roket dapat melucur ke antariksa dengan adanya gaya dorong, gaya dorong tersebut dapat dihitung melalui hukum fisika. Transportasi roket ataupun satelit yang ingin diluncurkan ke antarika perlu gaya dorong karena di bumi terdapat gaya gravitasi.Â
Karena adanya gaya gravitasi tersebut, sebuah benda tidak akan bisa bergerak jika tidak ada sumber penggeraknya (sumber energi) dan benda tersebut juga mempunyai massa.Â
Massa tersebut mempengaruhi berapa jumlah energi yang harus di keluarkan untuk dapat menggerakkan suatu benda. menurut ilmuan Isaac Newton sebagai penemu gravitasi yaitu gravitasi adalah  gaya tarik menarik antara dua benda. lalu bagaimana gravitasi di antariksa?
Sumber: Okezone Techno
Terkadang ada miskonsepsi umum mengenai gravitasi di antariksa yaitu beranggapan bahwa di antariksa tidak ada gravitasi atau non gravitasi. Nyatanya, menurut NASA yaitu terdapat gravitasi akan tetapi gravitasi tersebut hanyalah kecil atau bisa disebut juga dengan microgravitasi.Â
Gravitasi antariksa tersebut yang menyebabkan bulan bisa mengelilingi bumi, fenomena itu sama seperti alasan bumi dan planet-planet lainnya mengelilingi matahari.Â
Selain itu, yang menandakan bahwa adanya gravitasi di antariksa yaitu astronot, satelit, maupun benda-benda luar angkasa dalam gerakan jatuh bebas. terkadang kita pernah mendengar pertanyaan "kenapa astronot bisa melayang?". Astronot bisa melayang karena adanya microgravitasi dan astronot bisa melayang itu sebenarnya dalam ilmu fisika astronot sedang dalam gerakan jatuh bebas.
Dalam ruangan hampa, gravitasi menyebabkan semua benda jatuh dengan kecepatan yang sama sehingga massa benda tidak jadi masalah. Seperti contoh sebuah benda bola besi dan satu bulu ayam jika dijatuhkan di ketinggian yang sama, hambatan udara akan menyebabkan bulu ayam jatuh lebih lambat dari bola besi.Â
Tetapi jika dijatuhkan kedua benda tersebut di posisi yang sama dan tanpa hambatan seperti di antariksa, maka kedua benda tersebut akan mengalami jatuh dengan percepatan yang sama. Hal inilah yang dialami oleh para astronot dan benda-benda lain di antariksa, mereka menjadi tampak melayang walaupun sedang dalam keadan jatuh bebas.
Dari ilmu fisika manusia bisa memperkirakan atau menentukan cuaca dengan pengamatan atmosfer, membuat dan mengembangkan transportasi ke antariksa, dan satelit yang berada di antariksa sangat berguna dan membantu manusia sebagai penginderaan jarak jauh.
Kesimpulannya yaitu ilmu fisika di dalam bidang antariksa menyentuh dengan kehidupan sehari-hari manusia, dan ilmu fisika di terapkan di bumi ataupun di antariksa sama-sama penting dan berguna untuk kehidupan manusia.Â
Contohnya manusia dapat mempelajari cuaca ataupun musim yang akan terjadi melalui atmosfer,manusia dapat melihat permukaan bumi kerena adanya satelit, satelit bisa tercipta karena adanya ilmu fisika dan ilmu lainnya juga.
DAFTAR PUSTAKA
sains.lapan.go.id diakses Rabu 17 November 2021 pada pukul 13.00
www.google.co.id diakses Rabu 17 November 2021 pada pukul 13.20
penerbitbukudeepublish.com diakses Rabu 17 November 2021 pada pukul 13.50
www.zenius.net diakses 23 November 2021 pada pukul 15.30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H