Mohon tunggu...
Dr. Ir. Vina Serevina
Dr. Ir. Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Pendidikan Fisika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

S1 Teknik Fisika ITB S2 Magister Manajemen UPI Jakarta S3 Manajemen Pendidikan UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Bunyi Sonar Kapal Selam terhadap Perilaku Paus

9 November 2021   18:37 Diperbarui: 9 November 2021   19:31 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Fasya Saffara Nabila, Fisika Dasar, UNJ 2021.

Sistem sonar adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi kawasan dalam melakukan pergerakan menggunakan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation and Ranging adalah suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, serta kedalaman benda-benda. Gelombang yang dipancarkan sonar untuk mendeteksi suatu objek termasuk dalam gelombang akustik. Gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui media padat, cair, atau gas. Medium gelombang ini adalah molekul yang menyusun bahan medium mekanik. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial untuk mengetahui perubahan perambatan gelombang yang terjadi pada mediumnya.

Sedangkan akustik sendiri adalah ilmu yang menganalisis bunyi dan suara berdasarkan karakteristik getaran dan gelombang. Akustik dalam kehidupan banyak digunakan di darat dan air. Salah satu kegunaan akustik dalam perairan adalah untuk mengetahui keberadaan kapal selam yang satu dan lainnya di dalam air menggunakan sistem sonar.

Artikel ini ditulis dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang sistem sonar dan pengaruh apa saja yang diberikan terhadap perilaku paus dan bertujuan agar pembaca dapat mengetahui penyebab dari perubahan perilaku paus serta mengetahui bagaimana cara mengurangi dampak pada perubahan perilaku paus tersebut.

Setiap tahun, ratusan hewan laut, kebanyakan ikan paus dan lumba-lumba, terdampar atau mendamparkan diri ke pantai dan mati. Menurut beberapa pemerhati lingkungan, hal itu disebabkan oleh penggunaan gelombang sonar oleh Angkatan Laut. Menurut para ahli, gelombang sonar yang menyebabkan kerusakan pada otak dan sistem pendengaran ikan paus dan memaksa mereka untuk keluar dari dalam air.

Metode sonar menggunakan perambatan bunyi di dalam air untuk mengetahui keberadaan benda lain di bawah permukaan air. Sonar menggunakan energi akustik dalam sistem kerjanya. Sistem operasi sonar yaitu mengeluarkan bunyi yang akan merambat di dalam air. Bunyi tersebut ditransmisikan melalui sonar, kemudian akan dipantulkan kembali oleh objek dalam air, lalu diterima kembali oleh sonar. Posisi objek-objek di dalam air diketahui berdasarkan perhitungan kecepatan rambat bunyi dari sonar menuju objek.

Kecepatan gelombang bunyi dalam suatu medium yang memiliki modulus curah B (Bulk Modulus) dan massa jenis zat cairnya r dapat dinyatakan dengan formulasi sebagai berikut:

v = (β/ρ)^0,5

Keterangan:

v = cepat rambat bunyi (m/s)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun