Taukah kamu Jakarta merupakan kota dengan kualitas udara terburuk ke Sembilan di Dunia hari ini. Wow sepertinya sudah banyak yang mengertahui tentang ini. Lalu bagaimana cara menyikapinya? Perlu peran pemerintah dan masyarakat untuk menangani masalah ini. Apalagi Jakarta terkenal dengan kota metropolitan dan hiruk pikuk kota yang selalu macet dimana mana.
Kualitas udara di Jabodetabek hari ini lebih buruk 10Â dari anjuran WHO. Dilansir dari laman IQAir pada Kamis, 15 Juni 2023 inilah 10 kota di Indonesia dengan Kualitas udara terburuk:
- Cileungsi, Jawa Barat dengan AQI US 169
- Tangerang Selatan, Provinsi Banten dengan AQI US 157
- Kabupaten Serang, Provinsi Banten dengan AQI US 151
- Kota Semarang, Jawa Tengah dengan AQI US 148
- Kota Bekasi, Jawa Barat dengan AQI US 144
- Kota Tangerang, Provinsi Banten dengan AQI US 114
- Kota Bandung, Jawa Barat dengan AQI US 112
- Jakarta dengan AQI US 101
- Kota Surabaya, Jawa Timur dengan AQI US 98
- Pasar Kemis, Jawa Barat dengan AQI US 97
Dikutip dari laman IQAir, AQI US yang baik adalah pada rentang 0-50, sedang di rentang 51-100, lalu tidak baik untuk kelompok sensitive pada rentang 101-150, tidak sehat di rentang 151-200, sangat tidak sehat di rentang 201-300, dan untuk kualitas udara yang berbahaya pada AQI US 301+
Di Cileungsi saat ini memiliki kualitas udara 18Â lebih buruk daripada anjuran kualitas udara tahunan dari WHO. Cileungsi memiliki PM (Particulate Matter) atau kumpulan partikel padat atau cair yang ditemukan di udara dengan komponen utama sulfat, nitrat, natrium klorida, ammonia, karbon hitam, mineral debu dan air sebanyak 89.9 g/m. kandungan PM10 sebanyak 149,3 g/m, NO2 sebanyak 1 g/m, dan CO 1717,7 g/m.
Sebelum beranjak, Pada tanggal 9 Juni 2023 lalu, pemerintah secara resmi mencabut aturan menggunakan masker di tempat umum. Aturan ini tertulis dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Protokol Kesehatan Pada Masa Transisi Endemi CORONA VIRUS DISEASE 2019. Dalam surat edaran tersebut tertulis bahwa 'Diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak beresiko tertular atau menularkan Covid-19 dan tetap dianjurkan tetap menggunakan masker yang tertutup dengan baik apabila dalam keadaan tidak sehat atau beresiko Covid-19, sebelum dan saat melakuan perjalanan dan kegiatan di fasilitas publik'.
Namun bagaimana jika kota tersebut memiliki kualitas udara yang buruk? Akankah masyarakat  menggunakan masker? Menurut IQAir cara mengurangi paparan polusi udara ialah menggunakan face mask (masker), pemurni udara, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
Lalu apa saja ancaman kesehatan bagi orang-orang yang tingggal dilingkungan dengan kualitas udara yang tidak sehat?
- Gangguan Pernapasan
Udara yang terkontaminasi dengan polutan, nantinya polutan tersebut dapat masuk ke paru-paru dan merusak jaringan. Masalah pernapasan yang timbul seperti emfisema, asma, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serta bronchitis.
- Kanker, Risiko terkena penyakit kanker juga meningkat, seperti kanker paru-paru.
- Iritasi Mata, hidung berair, batuk, nyeri tenggorokan.
Jadi jika kotamu memiliki kualitas udara yang buruk, disarankan menggunakan masker saat keluar rumah. Disarankan juga untuk memantau kualitas udara melalui web IQAir agar kamu bisa berpergian dengan tenang dan bisa menimbang pakai atau tidaknya masker saat berpergian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H