Perawatan behel gigi haruslah dilakukan oleh ahli yang memiliki sertifikasi dibidangnya. Jika kamu bersikukuh melakukan perawatan di tukang gigi, alih alih mendapatkan gigi yang rapi, nyatanya malah mendapat kerusakan gigi yang parah.
Di sini saya mau bercerita tentang kisah saya melakukan perawatan behel. Sebelumnya saya tidak berekspetasi bahwa nyatanya sekarang saya melakukan perawatan behel di dokter spesialis orthodontist. Memang terbilang cukup mahal tapi saya rasa sangat worth it.
Pada bulan Juli tahun 2022 lalu, saya melakukan pemasangan behel. Ada urutan atau tata cara yang harus dilakukan sebelum pemasangan behel. Seperti membuat cetakan gigi, melakukan rongten, scalling gigi dan konsultasi dengan dokter ortho apa yang saya keluhkan serta membuat rencana perawatan. Waktu itu saya mengeluh tidak percaya diri karena gigi yang overbite, dan saat mengunyah makanan akan terdengar 'Cetak' dari rahang saya.
Dokter ortho mengatakan rahang bunyi saat makan terjadi karena mengunyah hanya satu sisi. Memang benar, selama ini saya mengunyah makanan hanya di sisi kanan karena gigi geraham di bagian kiri porposinya tidak pas dan ada gigi yang posisinya tidak beraturan. Hal ini membuat saya tidak nyaman ketika mengunyah di sisi kiri.
Saat saya dan dokter membuat rencana perawatan, dokter menjelaskannya dengan detail. kira kira memerlukan 2,5 tahun sampai 3 tahun saya harus memakai behel, akan tetapi semua tergantung juga kepada komitmen saya yang rajin atau tidaknya saya control ke klinik. Juga dijelaskan kemiringan gigi saya berapa derajat, dan diberi tahu derajat yang normal itu berapa.
Proses pemasangan behel berjalan dengan lancar, tapi rasa ngilu setelah pemasangan tidak bisa saya utarakan dengan kata-kata. Satu hari setelah pemasangan, saya merasa hidup saya berat. Bayangkan saja hanya memakan pudding yang lembut terasa sangat ngilu. Sekitar 4 hari saya belum bisa makan nasi, hanya minum susu, pisang yang dikerik dengan sendok, terkadang makan roti yang dicelupkan dengan susu sereal. Tapi saya mengingatkan diri saya, fase fase ini akan berlalu. Seminggu kemudian, saya sudah bisa makan apa yang saya mau, namun masih menghindari makanan yang keras.
Saat membuat rencana perawatan, awalnya saya takut mendengar akan ada 4 gigi saya yang dicabut nantinya, dokter juga memberi tahu gigi mana saja yang akan dicabut dengan memperlihatkan hasil cetak gigi saya kemarin. Namun, nyatanya tidak sesakit yang saya bayangkan. Gusi saya di suntik bius dibagian dalam dan luar, dan merasa pipi saya seperti mati rasa atau kebas. Sekali pencabutan langsung 2 gigi (gigi atas dan gigi bawah) dan control berikutnya juga seperti itu. Setelah pencabutan selesai, dokter memberi tahu agar tidak berkumur terlalu keras, dan jangan minum atau makan sesuatu yang panas.
Melakukan perawatan behel memerlukan komitmen yang tinggi, dan memerlukan biaya yang tidak murah biaya yang saya keluarkan saat pemasangan behel konvensional (atas dan bawah) ialah 6,8 juta, biaya ini belum termasuk cetak gigi, rongten, scalling dan cabut 4 gigi. Mungkin jika diakumulasi, memerlukan biaya sekitar 10 Juta. Saat ini setiap control mengeluarkan biaya 200 ribu sampai 300 ribu per bulan.
Saya merasakan banyak manfaat setelah menggunakan behel yang ditangani oleh dokter gigi spesialis orthodontist. Rahang saya kini tidak lagi bunyi ketika makan. Melihat gigi saya yang sudah mulai mundur membuat saya sangat Bahagia.
Dokter yang ramah dan menangani dengan telaten membuat saya sangat nyaman selama menjalani perawatan behel. Dokter yang selalu memberikan nasihat dan saran ketika saya bertanya tentang kondisi gigi. Tempat dan alat yang digunakan pun selalu steril, hal ini membuat saya merasa aman dan nyaman ketika control ke klinik.
Ada beberapa resikonya jika kamu tetap saja bersikukuh memasang behel di tukang gigi yaitu seperti gigi goyang, infeksi gusi, gigi bergeser ke posisi yang tidak seharusnya.
Dibandingkan menggunakan behel fashion ditukang gigi yang malah memperparah kondisi gigi, saya sarankan untuk menabung uang dan pergi ke dokter gigi. Karena ahli gigi atau tukang gigi bukanlah tenaga kesehatan. Pemasangan behel juga tidak bisa dicover dengan BPJS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H