Mohon tunggu...
Vina Rosiana
Vina Rosiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (22107030054)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kelas B (22107030054)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Strawberry Generation: Pola Asuh Orangtua yang Salah Bisa Berakibat Fatal

22 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 22 Mei 2023   11:29 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maksud dari generasi strawberry apa sih? generasi strawberry ialah istilah yang sering kali digunakan untuk menyebut generasi muda yang dianggap mudah menyerah, mudah merasa sakit hati, pesimis dengan masa depan.

Menurut professor Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul "Strawberry Generation." Generasi ini adalah generasi yang penuh dengan pemikiran kreatif dan penuh dengan ide cemerlang namun juga mudah menyerah, gampang sakit hati, serta sangat mudah hancur ketika mendapatkan tekanan sosial, tidak mau bekerja keras untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Kenapa sih istilah ini digambarkan dengan buah strawberry? karena buah ini dianggap melambangkan buah yang lembut tapi sangat mudah hancur.

Generasi strawberry ini mulanya muncul di Negara Taiwan yang di tunjukkan sebagian generasi baru terlihat rapuh dan lunak layaknya strawberry. Katanya generasi ini tercetak karena gaya pola asuh orang tua yang kurang tepat seperti terlalu memanjakan anak, memberikan anak fasilitas berlebihan.

Generasi strawberry ini banyak tumbuh menjadi sosok yang kreatif, namun secara mental mereka tidak mampu menghadapi tekanan yang berat dan mudah sekali kecewa. hal ini bisa disebabkan karena mereka terbiasa hidup nyaman dan terjamin yang di sediakan oleh orang tua.

Salah satu ciri-ciri dari strawberry generation adalah mereka cenderung tidak bertanggung jawab. Ketika mereka melakukan kesalahan mereka cenderung menyalahkan orang lain atau bisa dikatakan tidak mau menanggung konsekuensi dari kesalahan yang mereka buat.

Sebagai orang tua pasti tidak mau anaknya menjadi strawberry generation, untuk itu ini dia solusi agar anak tidak menjadi salah satu dari strawberry generation: 

1. Orang tua memberikan anak batasan yang jelas.

orang tua harus kompak memberikan batasan ke anak, kalau salah satunya telihat melembekkan batasan, anak akan tahu bagaimana caranya agar ia mendapatkan apa yang dia inginkan dan pasti dikasih, "kira-kira aku bisa dapat yang aku inginkan lewat ibu? ataukah lewat ayah ya?"

2. Hindari menjadi orang tua yang terlalu memanjakan anak.

Anak yang dibesarkan dengan dimanja dan keinginannya selalu di turuti akan menjadi orang yang menuntut orang lain untuk mengerti dan melayani dia. Apabila suatu saat dia tidak mendapat apa yang dia mau, dia akan menjadi anak yang mudah mengeluh, putus asa, ngambek, dan marah-marah. Anak harus diajarkan tidak semua yang dia inginkan bisa didapatkan dengan mudah hanya karena ia merengek.

3.Hindari menjadi orang tua yang overprotective.

Orang tua yang overprotective cenderung tidak ingin anaknya jatuh, terluka, capek yang mengakibatkan orang tua mengambil alih tugas dari anak, misalnya anak memiliki PR, tapi ingin anaknya memiliki nilai yang bagus, maka orang tua yang mengerjakan tugas tersebut. Padahal mengajari anak menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap tugasnya sendiri adalah langkah yang baik.

4.Biarkan anak menanggung konsekuensi dari kesalahannya sendiri.

Saat orang tua menolong anak keluar dari masalah, membiarkan anak melemparkan tanggung jawabnya serta diperbolehkan untuk tidak menanggung konsekuensi dari kesalahannya sendiri. Apakah anak bisa menjadi sosok yang bertanggung jawab? Jawabanya Tidak. Hal ini malah membawa dampak buruk hingga anak menjadi dewasa.

Apabila tidak ingin anaknya menjadi salah satu dari strawberry generation, langkah awal yang bisa dimulai adalah membiarkan anak untuk berani belajar untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tidak selamanya orang tua akan meng-cover kesalahan yang ia perbuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun