Apa saja contoh hal-hal yang bisa kita kendalikan?
- Keinginan kita.
- Tujuan kita.
- Pertimbangan, opini, atau persepsi kita.
- Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan diri kita.
Lalu, hal-hal seperti apa yang tidak bisa kita kendalikan?
- Opini orang lain.
- Tindakan orang lain.
- Reputasi kita.
- Kondisi saat kita lahir (jenis kelamin, orang tua, saudara, warna kulit, etnis, dll).
- Segala sesuatu di luar pikiran dan tindakan kita.
Stoisisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa datang dari "things we can control." Maka dari itu, sebaiknya kita tidak menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal di luar kendali kita.
Stoisisme mengatakan apabila kita menggantungkan kebahagiaan pada sesuatu yang nggak bisa kita kendalikan seperti perlakuan orang lain, opini-opini orang lain itu adalah tindakan yang tidak rasional dan melawan hukum alam.
Overthinking membuat kepala menjadi sangat berisik dengan argumen-argumen dari hal-hal di luar kendali kita. Tentang bagaimana opini orang lain terhadap diri kita, image atau citra kita di mata orang lain, tindakan tindakan orang lain yang membuat kita berpikir "aku salah apa ya?" "kok dia kupanggil diem aja, gimana kalo dia marah sama aku?" dan lain-lain.
Dari dikotomi kendali kita belajar untuk mengendalikan pikiran negatif, belajar membedakan hal di atas kendali kita, dan di luar kendali kita dan menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menerapkan dikotomi kendali, semakin mudah kita bahagia dengan tidak memperdulikan hal-hal di luar kendali kita.
Eitsss.. Tapi, kita tidak boleh pasrah dengan keadaan, jadi kita harus tetap berjuang semaksimal mungkin dengan apa yang bisa kita kendalikan.
Mulai sekarang, yuk mulai terapkan dikotomi kendali ini dalam kehidupan sehari-hari, share pengalaman kamu jika pernah menerapkan hal ini ya! Love you all, have a nice day!
