Â
Aku adalah cerita lama
Sejauh rindu
Aku adalah kemarau merindu salju
Aku adalah kabut yang merindu debuÂ
Hatiku terbakar rindu
Laut tempatku merindu
Hujan tempatku mengadu
Angin lalu mengirimkan mu , Â rinduÂ
Hutan lebat sedalam sanubari
Meredam jiwa yang merindu
Rinduku mengalir bagaikan takdir
Menyiram api sendu pada kalbu
Pada bunga rindu tersimpan rahasia
Sebuah nama yang terukir dalam doa
Batu yang diam adalah hati
Yang sengaja pura-pura mati
Aku adalah rindu, selembut salju
Kali ini tak butuh mentari
Agar bisa selalu berseri
Dalam rindu yang berperiÂ
Aku adalah rindu
Tak merindu sendu
Selamat tinggal
Nanti kita bertemu
(Jakarta, 20 September 2019, dalam rindu hati yang mengadu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H