Mohon tunggu...
vina ko
vina ko Mohon Tunggu... Mahasiswa - market

teknologi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Rupiah Melemah, Apa Penyebabnya?

11 Oktober 2023   09:56 Diperbarui: 11 Oktober 2023   10:10 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-photo/covid-19-global-economic-crisis_11071689.htm#query=money%20down&position=0&from_view=search&track=ais

Pada tanggal 11 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level Rp15.738 per dolar AS. Pelemahan ini merupakan yang terburuk dalam 3 tahun terakhir.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan rupiah, di antaranya:

  • Kenaikan suku bunga The Fed

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin pada bulan Juni 2023. Hal ini dilakukan untuk meredam inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 8,6% pada bulan Mei 2023.

Kenaikan suku bunga The Fed membuat dolar AS menjadi lebih menarik bagi investor. Akibatnya, permintaan dolar AS meningkat, sehingga nilainya menguat terhadap mata uang lain, termasuk rupiah.

  • Perang Rusia-Ukraina

Perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung juga turut memicu pelemahan rupiah. Perang ini menyebabkan ketidakpastian global, sehingga investor cenderung menghindari aset berisiko, seperti aset di negara berkembang, termasuk Indonesia.

  • Kenaikan harga komoditas

Kenaikan harga komoditas, seperti minyak mentah dan batu bara, juga turut menekan rupiah. Hal ini karena Indonesia merupakan negara penghasil komoditas tersebut.

Kenaikan harga komoditas menyebabkan Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Defisit neraca perdagangan membuat rupiah menjadi lebih lemah terhadap dolar AS.

Inflasi di Indonesia juga turut menekan rupiah. Inflasi di Indonesia pada bulan Juni 2023 mencapai 4,35%, yang merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Inflasi yang tinggi membuat Bank Indonesia (BI) harus menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga BI membuat rupiah menjadi lebih lemah terhadap dolar AS.

Dampak Pelemahan Rupiah

Pelemahan rupiah memiliki beberapa dampak negatif, di antaranya:

  • Meningkatkan biaya impor

Pelemahan rupiah membuat harga barang-barang impor menjadi lebih mahal. Hal ini dapat meningkatkan inflasi di Indonesia.

  • Memperlambat pertumbuhan ekonomi

Pelemahan rupiah dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi karena membuat ekspor menjadi kurang kompetitif.

  • Menurunkan daya beli masyarakat

Pelemahan rupiah membuat daya beli masyarakat menurun karena harga barang-barang menjadi lebih mahal.

Upaya Pemerintah untuk Menguatkan Rupiah

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menguatkan rupiah, di antaranya:

  • Menaikkan suku bunga acuan

BI telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin pada bulan Juli 2023. Hal ini dilakukan untuk menarik dana asing ke Indonesia.

  • Menjual dolar AS

BI telah menjual dolar AS untuk menambah cadangan devisa. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

  • Meningkatkan ekspor

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspor, seperti memberikan insentif pajak dan kemudahan ekspor.

Kesimpulan

Pelemahan rupiah merupakan masalah serius yang harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah diharapkan dapat menguatkan rupiah dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun