Mohon tunggu...
Vina Indirahayu
Vina Indirahayu Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

history

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masjid Kudus, Wujud Akulturasi Budaya Islam dan Hindu-Jawa

29 September 2019   15:32 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:17 3751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Masjid Kudus, Wujud Akulturasi Budaya Islam dan Hindu-Jawa (unsplash/siti-rahmanah-mat-daud)

"Masjid Kudus merupakan perwujudan bangunan hasil akulturasi antara dua kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam"

Masjid Kudus terletak di Desa Kauman, Kecamata Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini didirikan pada tahun 1549 M atau 956 H. pendirinya adalah Syekh Jafar Sodiq yang lebih dikenal sebagai Sunan Kudus. 

Masjid Kudus merupakan perwujudan bangunan hasil akulturasi antara dua kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam. Budaya Hindu-Jawa sendiri tercermindari bangunan yang mirip candi. Sedangkan budaya Islam tercermin dari penggunaannya untuk adzan. 

Baca juga : Masjid Agung Demak Sebagai Simbol Akulturasi

Cerminan akulturasi dari masjid ini juga tercermin dari corak bagian gapura dan juga pada bagian dalam masjid yang memiliki sepasang gapura kuno yang disebut dengan "Lawang Kembar". Akulturasi sendiri merupakan percampuran dua budaya atau lebih yang tidak menghapus budaya aslinya. 

Islam masuk ke Nusantara pada sektar abad ke-7, masyarakat Nusatara memang masih sangat terpengaruh dengan kebudayaan Hindu dan Buddha. kemudian para penyebar agama Islam di Jawa (Wali Songo), termasuk Sunan Kudus sendiri dalam memperkenalkannya menggunakan strategi percampuran budaya Hindu dan Islam agar masyarakat bisa tertarik dan mudah menerima ajaran agama Islam yang baru saat itu. 

Baca juga : Akulturasi Budaya Bangsa Arab sebagai Bangsa "Jahiliyah"

Cerminan akulturasi pada masjid kudus terlihat sangat kental kan budaya hindu dan islam. menara candi yang begitu khas,yang sekilas mirip bangunan candi, menjadi satu cerminan akulturasi yang dimiliki masjid kudus. mungkin sekilas jika orang melihat masjid ini bukanlah seperti masjid.

Melainkan bagian dari temapt suci agama hindu. memang sangat kental sekali budaya hindu di masjid yang dibangun oleh sunan kudus yang saat itu bertugas untuk menyebarkan agama islam. sunan kudus membangun masjid tersebut sedemikian rupa dengan maksud menarik minat masyarakat agar memeluk agama islam, karena saat itu budaya hindu masih melekat di masyarakat.

Akulturasi yang lain tampak pada masjid tersebut adalah jumlah kran pada tempat wudhunya yang berjumlah 8 dengan arca diatasnya. perlu diketahui, angka delapan sangat kental sekali dalam ajaran hindu, yaitu delpan jalan kebenaran atau asta sanghikamarga.

Baca juga : Pesarean Gunung Kawi, Akulturasi Jawa dan Cina yang Tetap Lestari

Selain itu terdapat juga kompleks mkan sunan kudus dan para pewarisnya disana desain makam tersebut juga teralkulturasi dengan busaya hindu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun