Mohon tunggu...
Vina Hasanah
Vina Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi saya menulis,membaca novel,menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Epistemologis dalam Studi Islam: Membedah Sumber Pengetahuan

16 Oktober 2024   14:48 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:33 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
intranspublishing.com

Pada awal abad modern , para pemikir dan pemimpin Muslim kontemporer mulai menyadari perlunya pendidikan sebagai sarana mencerdaskan masyarakat , khususnya dalam rangka menghadapi hegemoni sosial , ekonomi , dan budaya . Sayyed Ahmad
Khan di India dan Muhammad Abduh di Mesir adalah dua contoh tokoh reformis dan berpengaruh yang lebih dari sekadar menetapkan pendidikan sebagai sarana paling efektif untuk menjawab tantangan martabat dan kesejahteraan manusia di era modern . Mereka bahkan sampai mempertanyakan interpretasi internal Al - Qur'an . Sehingga masyarakat Islam dapat mengakomodasi perkembangan baru di Barat . Oleh Karena itu, ajaran masyarakat Islam tidak hanya sebatas memahami dan mengamalkannya dengan mempertimbangkan secara matang pelaksanaan kebijakan pendidikan . Hal terpenting yang perlu diingat dari sini adalah bagaimana melakukan penelitian terhadap konsep - konsep hukum Islam yang sejalan dengan ajaran Islam . pengetahuan dalamkonseptual pendidikan sangatlah rapuh dan mendasar .dan mendasar bukan sekadar sarana untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi ; yang lebih penting lagi, ia merupakan alat penting untuk mencapai tujuan spiritualitas manusia . Ini tidak tidak berartiberarti bahwa Islam dipandang negatif dalam hal aspek sosial , ekonomi, atau politik ; sebaliknya , Islam berfungsi sebagai pedoman itumembantu umat manusia mencapai spiritualitas .Islam dipandang negatif dalam hal aspek sosial, ekonomi , atau politik ; sebaliknya , ia berfungsi sebagai panduan untuk membantu umat manusia mencapai spiritualitas. Pada bagian pada bagian selanjutnya , kita perlu mendefinisikan ulang konsep pengetahuan dalam kaitannya denganpengetahuan dalam kaitannya dengan spiritualitas manusia .spiritualitas manusia .

Sumber -- Sumber Pengetahuan dalam Islam

Dalam studi Islam, terdapat beberapa sumber pengetahuan yang dianggap otoritatif dan fundamental. Berikut adalah sumber-sumber utama tersebut:

  • Al  Quran. Al-Qur'an sebagai sumber utama pengetahuan dalam Islam dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah. Sebagai kitab suci, Al-Qur'an tidak hanya berisi ajaran moral dan hukum, tetapi juga memberikan panduan tentang cara memahami dunia dan eksistensi manusia.
  • Sunnah
             Sunnah yang terdiri dari ucapan, perbuatan, dan ketetapan dari Nabi Muhammad yang menjadi sumber kedua setelah Al-Qur'an. Sunnah memberikan konteks praktis bagi ajaran Al-Qur'an dan berfungsi sebagai model perilaku atau pedoman hidup bagi umat islam.
  • Ijtihad. Dalam situasi di mana Al-Qur'an dan Sunnah tidak memberikan petunjuk langsung, ijtihad (upaya intelektual untuk memahami dan menerapkan hukum Islam) menjadi penting. Melalui ijtihad, para ulama berusaha menggali prinsip-prinsip syariah untuk situasi baru dan kompleks.
  • Akhlak dan Fitrah. Akhlak atau moralitas juga dianggap sebagai sumber pengetahuan dalam islam. Pengalaman manusia dan fitrah (naluri dasar) menjadi alat untuk memahami kebenaran dan menjalani hidup sesuai dengan nilai - nilai islam.

intranspublishing.com
intranspublishing.com

        Perspektif Epistemologis

  • Keterbatasan Rasionalitas.Dalam tradisi Islam , diyakini bahwa setiap manusia memiliki jiwa . Banyak hal yang dapat dipahami melalui analisis, tetapi ada juga hal - hal yang membatasi potensi rasionalitas. Hal ini menjadikan wahyu sebagai tingkat pemahaman yang lebih tinggi .
  • Integrasi antara Akal dan Wahyu.Ajaran Islam klasik menekankan pentingnya kesatuan antara iman dan akal . Cendekiawan Muslim seperti Al - Farabi dan Ibnu Sina menegaskan bahwa moralitas dan etika selalu menjadi yang terpenting dalam masalah kebijakan negara .

Peran Masyarakat dalam Pendidikan .Dalam tradisi Islam , ilmu pengetahuan juga berfungsi sebagai barang publik . Ulama dan masyarakat umum memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Hal ini mengarah pada interaksi dinamis yang memperkuat pemahaman kolektif .                                                                                                     

  Penutup 

 Berdasarkan pembahasan yang diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Perspektif epistemologi dalam studi Islam membuka pemahaman yang lebih mendalam tentang beberapa bidang pengetahuan . Epistemologi dalam studi Islam membuka pemahaman yang lebih mendalam tentang beberapa bidang pengetahuan . Melalui penjelajahan hubungan antara kemanusiaan, akal, dan wahyu , kita dapat memahami bagaimana pengetahuan diciptakan dan dilestarikan dalam tradisi islam. Mengingat peristiwa terkini , sangat penting bagi umat Islam untuk terus memajukan perdebatan epistemologis yang relevan dan memperkuat ikatan yang memisahkan tradisi dari inovasi .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun