Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Perbedaan Naik Taksaka Dibanding Kereta Lainnya Berdasarkan Pengalaman Saya

24 Juni 2024   11:07 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:08 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta api adalah salah satu transportasi umum ternyaman di Indonesia dan banyak dipilih pelanggan, salah satunya karena kecepatan dan ketepatan dibandingkan dengan kendaraan umum darat lainnya seperti bus dan travel.

Jika kita menggunakan kereta api, setidaknya kita sudah mengurangi 1 aspek ketidakpastian selama perjalanan. Karena, waktu tempuh yang tertera pada tiket biasanya tepat. Sehingga kita bisa mengoptimalkan waktu  yang tersisa untuk aktivitas lainnya. Aspek waktu ini menjadi penting, apalagi jika kita memiliki waktu terbatas untuk pulang, pergi dan beraktivitas di kota tujuan.

Kota yang saya kunjungi kali ini adalah Yogyakarta. Berangkat dari Jakarta banyak sekali pilihan jenis kereta api. Mulai dari kereta api kelas ekonomi, kereta api kelas eksekutif, hingga kereta api kelas luxury.

Dari relasi keberangkatan, ada juga kereta api yang mengakhiri perjalanannya di Stasiun Yogyakarta, Solo-Balapan hingga Surabaya.

Semua pilihan itu diberikan kepada konsumen dengan mempertimbangkan sejumlah aspek seperti tinggi dan rendahnya harga tiket, titik pemberhentian kereta dengan destinasi kunjungan terdekat, hingga antisipasi jika kita tertidur di stasiun tujuan.

dokumen pribadi: suasana di dalam gerbong Kereta Api Taksaka
dokumen pribadi: suasana di dalam gerbong Kereta Api Taksaka

Untuk pemberangkatan kali ini saya memilih Kereta Api Taksaka New generation. KA Taksaka menawarkan harga di kisaran Rp600.000 - Rp1.500.000.

KA Taksaka berangkat dari Stasiun Gambir dan mengakhiri perjalanannya di Stasiun Tugu Yogyakarta menempuh waktu selama 6 jam 30 menit. Sehingga, saya tidak perlu takut tertidur atau melewatkan stasiun pemberhentian terakhir saya, karena kereta tidak akan melanjutkan perjalan lagi.

Menurut saya poin ini menjadi penting, apalagi jika kita melakukan solo traveling. Karena tidak akan ada lagi orang yang mengingatkan apabila kita memilih kereta relasi Jakarta-Solo misalnya apabila kita lengah atau tertidur di dalam rangkaian kereta. 

Namun di luar hal tersebut ada perbedaan lain yang dimiliki oleh Kereta Api Taksaka dibandingkan dengan kereta lainnya. Berikut adalah 3 perbedaannya.

1) Pintu-pintu kereta yang didesain secara elektrik

Dokumentasi pribadi: tombol kereta berfungsi seperti gagang kereta. Pintu akan terbuka saat kita menekan tombol
Dokumentasi pribadi: tombol kereta berfungsi seperti gagang kereta. Pintu akan terbuka saat kita menekan tombol

Salah satu kecanggihan menonjol yang dimiliki oleh KA Taksaka dibandingkan dengan kereta api lainnya adalah sistem pintu yang dibuat elektrik.

Saat kita akan berpindah dari satu rangkaian kereta ke rangkaian lainnya, kita hanya cukup menekan tombol bulat yang ada di sebelah tengah pintu.

Setelah kita menekan tombol, pintu akan terbuka dan tertutup secara otomatis. Dalam kereta lainnya, tombol ini berfungsi sebagai gagang pintu, sehingga saat kita berpindah rangkaian, kita menjadi lebih hemat tenaga.

Pintu elektrik ini tidak hanya tersedia di setiap gerbong kereta, namun dipasang juga di bagian tengah atau bagian yang menghubungkan satu kereta dengan kereta lainnya. Sehingga, pintu ini juga berfungsi untuk meredam kebisingan suara yang berasal dari luar kereta.

Selain itu, pintu keluar dan masuk penumpang yang berada di sisi kanan dan sisi kiri kereta pun menggunakan sistem elektrik.

Namun saya belum memastikan apakah pintu ini akan terbuka saat kereta sedang beroperasi, karena kalau pintu ini bisa terbuka saat kereta sedang berjalan, dikhawatirkan akan mengurangi keselamatan pelanggan, terutama pelanggan dari kalangan anak-anak.

2. Ruangan yang lebih luas dan kursi tempat duduk yang nyaman

Dokumentasi pribadi: suasana kereta yang terasa luas
Dokumentasi pribadi: suasana kereta yang terasa luas

Ruangan dalam gerbong kereta terasa luas karena jumlah penumpang yang ada di dalamnya pasti lebih sedikit dibandingkan dengan kereta kelas ekonomi atau premium.

Sementara itu, KA Taksaka yang memiliki kelas eksekutif biasanya memiliki kapasitas sebanyak sekitar 50 penumpang. Sehingga jarak antara satu penumpang dengan penumpang lainnya dibuat lebih lebar.

Kelebihan ruang antara satu dan penumpang lainnya memudahkan pengguna yang duduk disamping untuk lalu lalang.

KA Taksaka New generation juga didesain dengan kursi yang memiliki sandaran kaki dan sandaran tangan. Sehingga, fasilitas ini dapat digunakan untuk merenggangkan atau meluruskan kaki dan tangan.

Di samping itu kursi kereta juga dapat dimiringkan ke bagian belakang apabila kita ingin tidur di dalam kereta. Fasilitas lain yang ditawarkan adalah integrasi kursi dengan meja lipat yang diposisikan di sebelah kanan kursi duduk.

3) Passanger Information Display System (PIDS)

Passanger Information Display System (PIDS) adalah semacam papan pengumuman digital yang tersedia di bagian paling depan atas di setiap gerbong kereta.

Papan digital ini berisi informasi terkait perjalanan kereta, seperti informasi terkait stasiun terdekat, kecepatan kereta, suhu di dalam kereta dsb. 

Informasi ini sangat bermanfaat untuk pelanggan agar pelanggan yang tidak naik dan turun di stasiun awal dan akhir keberangkatan kereta dapat menyadari lokasi dimana ia berada saat ini.

4) Toilet yang Nyaman

Dokumentasi pribadi: suasana toilet wanita di KA Taksaka
Dokumentasi pribadi: suasana toilet wanita di KA Taksaka

Selain fasilitas-fasilitas di atas, saya juga menilai toilet yang ada di KA Taksaka terasa bersih, nyaman dan segar.

Toilet di KA ini menyiapkan holder/gantungan untuk menyimpan tas atau barang. Nuansa di dalam toilet terasa segar karena interiornya dicat dengan warna putih dengan kombinasi pink untuk toilet khusus wanita dan perpaduan warna biru bagi toilet khusus pria.

Di samping itu, toilet KA Taksaka juga dilengkapi dengan meja pengganti popok yang dapat dibentangkan dan dilipat. Sehingga para penumpang yang membawa bayi, dapat menggunakan fasilitas ini untuk mengganti popok bayinya atau mendudukannya selama penumpang tersebut beraktivitas di dalam toilet.

Jika dilihat dari berbagai aspek seperti harga, nilai strategis, fasilitas dan kecepatan, saya menyimpulkan bahwa KA Taksaka memiliki nilai 85/100

Hal lain yang masih perlu diperhatikan adalah menambah jenis variasi makanan yang dijual dalam kereta dengan makanan yang lebih sehat dan dapat dikonsumsi oleh semua kelompok usia.

Misalnya, menambah produk yang terbuat dari buah atau sayur seperti buah potong, jus atau rujak. Pilihan makanan lain yang dapat ditawarkan terutama untuk penumpang anak seperti susu, biskuit dan bubur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun