Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia diketahui sebanyak 270,20 juta jiwa. Dari angka tersebut sebanyak 50,6% penduduk merupakan laki-laki atau setara 136,66 juta jiwa. Sisanya, sebanyak 49,4% penduduk merupakan perempuan atau setara dengan 133,54 juta jiwa.
Jika dilihat dari kategori usia, terdapat 85,68 juta penduduk yang berusia antara 0-19 tahun. Jumlah tersebut terdiri dari 44,19 juta jiwa perempuan dan 41,49 juta laki-laki.
Sementara itu, kelompok usia 15 hingga 29 tahun jumlahnya mencapai 67,64 juta jiwa, terdiri dari 32,97 juta jiwa perempuan dan 34,67 juta laki-laki. Adapun jumlah penduduk usia produktif, yang berusia diantara 15 hingga 64 tahun tercatat sebanyak 189.64 juta jiwa.
Terakhir, kelompok lanjut usia (berusia di atas 65 tahun) tercatat sebanyak 15,96 juta jiwa. Akumulasi ini terdiri dari 8,35 juta jiwa lansia perempuan dan 7,61 juta jiwa lansia laki-laki.
Jika ditinjau dari aspek generasi, Indonesia memiliki jumlah sebesar 1,8% untuk Generasi Pre-Boomer atau mereka yang lahir dari sebelum Indonesia merdeka. Usia mereka saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 75 tahun.
Selanjutnya, kelompok Generasi Baby Boomer (yang lahir antara tahun 1946-1964) tercatat mencapai 11,56% dalam komposisi penduduk Indonesia. Generasi X, yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980 tercatat secanyak 21,88%.
Kelompok berikutnya adalah Generasi Millennial, atau mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga tahun 1996. Kelompok Generasi Millennial dalam komposisi penduduk Indonesia tercatat sebanyak 25,87%.
Adapun kelompok Generasi Z tercatat sebanyak 27,94% populasinya. Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2012. Terakhir, kelompok Generasi Post Gen Z, tercatat sebanyak 10,88%. Generasi ini adalah mereka yang lahir setelah tahun 2013.
Dari pengamatan di atas, dapat terlihat sejumlah kelompok yang memiliki persentase yang lebih besar dibanding dengan kelompok lainnya. Kelompok anak dan pemuda misalnya. Sebagai generasi penerus bangsa, dua kelompok ini perlu dilindungi dan lebih diperhatikan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Oleh karena itu, dua kelompok ini dapat menjadi pendorong dan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.