Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Nature

Instalasi PLTS Mandiri: Sinar Matahari Free, tapi Biayanya Sangat Tinggi

23 Juli 2023   20:52 Diperbarui: 23 Juli 2023   20:52 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinar matahari merupakan satu dari sejumlah sumber energi baru terbarukan yang diandalkan oleh masyarakat Indonesia. Sebagaimana diketahui, penggunaan energi terbarukan saat ini sedang didorong agar porsinya terus meningkat seiring waktu. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Katadata.co.id, bauran energi terbarukan dari akumulasi energi nasional adalah sebesar 12,16%. Sementara itu, bauran EBT ini ditargetkan mencapai 23% pada tahun 2025.

Target ini masih realistis, namun sulit diwujudkan jika kinerja dalam peningkatan energi terbarukan masih biasa-biasa saja. Dalam instalasi PLTS mandiri contohnya, meskipun sinar matahari tidak dibeli namun ongkos pemasangannya di awal cukup tinggi.

Membandingkan biaya instalasi listrik konvensional, PLN mematok harga yang bervariasi untuk setiap pemasangan tergantung dari besar dan kecilnya daya yang akan digunakan. Dilansir dari Kompas.com, biaya untuk pemasangan 450 VA sebesar Rp 215.000 untuk listrik pra bayar dan Rp 242.900 untuk listrik pascabayar.

Biaya pemasangan dengan daya 900 VA adalah sebesar Rp 848.000 untuk listrik pra bayar dan sebesar Rp 1.390.000 untuk listrik pascabayar. Biaya pemasangan dengan daya 1.300 VA sebesar Rp 1.223.000. Biaya pemasangan dengan daya 2.200 VA sebesar Rp 2.067.000 dan Rp 2.372.200 untuk listrik pascabayar.

Berbanding dengan pemasangan listrik PLN, pemasangan PLTS mandiri membutuhkan modal yang sangat tinggi. Berdasarkan ulasan akun YouTube Seribu Channel, biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan PLTS mandiri setara 1.300 VA kurang lebih Rp 20.000.000. Harga tersebut cukup beralasan. Mengingat, pemasangan PLTS membutuhkan banyak komponen seperti panel surya, solar charge controller, baterai, inverter dan kabel.

Bagi sebagian masyarakat biaya tersebut sangatlah mahal. Karena instalasi PLTS pun masih belum dianggap sebagai sesuatu yang mendesak dan prioritas. Belum lagi kendala lainnya yang berpotensi dapat ditemui seperti kerusakan alat dan masih minimnya sumberdaya serta kapasitas masyarakat dalam mengelolanya.

Disamping itu, listrik yang dihasilkan PLTS setiap harinya berubah-ubah. Ini akan menjadi masalah apabila sebuah rumahtangga memerlukan daya listrik yang besar dan stabil. Sehingga, mereka tetap akan membutuhkan back-up dari PLN untuk mencukupi kebutuhan listrik hariannya.

Oleh karenanya, dukungan dari pemerintah berupa subsidi atau regulasi dalam mengatasi mahalnya biaya pemasangan tersebut. Untuk mencapai target dalam bauran EBT, sosialisasi dan edukasi tentang pemasangan PLTS mandiri harus terus digalakan. Karena, penggunaan tenaga surya merupakan salah satu upaya kita dalam mengatasi masalah perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun