Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kalian Penggemar Minuman Kekinian, Gimana Cara Jamin Gulanya Aman?

27 September 2022   10:48 Diperbarui: 27 September 2022   10:58 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar kalian pasti pernah mencicipi minuman-minuman kekinian yang kini menjadi tren di semua kal;angan.  rasanya yang manis, segar, murah dan keren, pasti definisi itu menjadi salah satu dari jawaban mengapa kalian membeli minuman-minuman tersebut.

  Namun dibalik manis dan segarnya minuman-minuman di atas pernahkah kalian berpikir seberapa sering kalian mengkonsumsi munuman tersebut. Apakah sehari bisa berkali-kali atau hanya 2 kali seminggu saja, atau hanya sesekali saja dalam sebulan.

Seberapa sering kalian minum pasti kembali kepada keputusan masing-masing. Hal ini pasti berkaitan erat dengan pertimbangan ekonomi, kesehatan dan keterjangkauan. 

Bagaimana tidak, minuman-minuman hits tersebut saat ini sudah didekatkan ke tempat tinggal dan tempat bekerja kalian. Dimanapun kalian berada terutama di sekitar Jabodetabek, pasti akan dengan sangat mudah mengakses dan mendapatkan minuman tersebut.

Harus diakui, bagi saya sendiri misalnya, saat merasa penat dan lelah dengan rutinitas harian, menikmati segelas es coklat manis rasanya dapat meningkatkan kembali semangat dan suasana hati. Dua kalimat yang dapat saya jelaskan dari kehadiran minuman hits tersebut adalah “saling menguntungan”.

Konsumen menginginkan minuman yang enak, manis, cepat dan murah dan pengusaha dapat memenuhi keinginan konsumen tersebut dengan harga yang kompetitif. Namun terbersit satu pertanyaan bagi kalian yang sering mengkonsumsi minuman tersebut, apakah kalian pernah memikirkan bagaimana dampak jangka panjang dari mengkonsumsi minuman tren itu.

Menimbang bahwa sebagian besar bahan yang digunakan adalah gula, apakah porsi gula yang disajikan dalam segelas boba atau es coklat tersebut sudah aman dan sesuai dengan takaran harian gula orang dewasa.

Apakah minuman tersebut dibuat dengan standar konsumsi gula orang dewasa, lalu bagaimana dengan anak-anak, jika mereka ikut mengkonsumsinya juga berapa kali dalam seminggu mereka boleh meminumnya, dan pertanyaan ini pun sama berlaku untuk orang dewasa.  

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa keputusan untuk membeli sepenuhnya dikembalikan kepada konsumen, namun begitu konsumen memiliki hak untuk dilindungi dalam membeli sebuah produk. Lalu, apakah dalam membeli minuman hits tersebut konsumen sudah mendapatkan hal perlindungannya.

Berbicara tentang hak perlindungan konsumen, Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah memiliki BPOM dan Dinas Kesehatan yang tersebar di setiap kota dan kabupaten. Namun pertanyaanya, bagaimana lembaga tersebut mengawasi, menjamin dan memberikan informasi terkait bahan-bahan yang terkandung dalam minuman tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima, sebenarnya sebuah perusahaan yang diklasifikasikan sebagai perusahaan cepat saji sebenarnya wajib mencantumkan informasi terkait bahan-bahan yang ada dalam sebuah produk di dalam sebuah kemasan. Namun mencermati berbagai produk makanan cepat saji yang beredar nampaknya aturan tersebut belum dilakukan oleh pelaku usaha.

Terlepas dari keputusan masing-masing konsumen dalam membeli produk, sebenarnya mereka pun memiliki hak untuk dilindungi. Terlindung dari bahan makanan yang berbahaya dan terjadin mendapatkan makanan yang aman dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun