Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucing Superhero

1 Juli 2022   10:36 Diperbarui: 1 Juli 2022   10:44 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: juniorpet.id

Di satu kota di Jawa Barat hiduplah seorang anak laki-laki penyayang bernama tival, ia merupakan anak yatim yang tumbuh dingah-tengah keluarga yang sederhana. Ibu tival adalah seorang guru SD dan sangat menyayanginya, sehingga tumbuhlah ia menjadi pribadi yang ceria dan penyayang.

Setiap hari, jika ada sisa makanan. tival tidak pernah membiarkan makanan itu terbuang sia-sia. Ia selalu memberikan sisa ikan kepada kucing dan sisa nasi kepada ikan-ikanyang ada di sekitar rumahnya.

Pada suatu malam yang dingin, kota depok diguyur hujan yang deras, semua orang tidur nyenyak di rumah masing-masing. Dari depan rumah tival tiba-tiba terdengar suara kucing kecil yang mengeong, suaranya sangat memilukan.

Kucing itu terus mengeong tapi tak ada seorang pun yang menghampirinya, tiba-tiba Tival terbangun dan mendengar eongan kucing malang itu. Tival membangunkan ibunya.

"Mama, aku mendengar ada kucing yang terus mengeong di luar sana, ia pasti kedinginan dan lapar, ayo kita hampiri dia mama" ujar Tival

Ibunya pun mengangguk dan bersama-sama pergi ke luar. Saat mereka membuka pintu, tak ada apapun yang mereka lihat. Hanya ada tetesan hujan dan suara guntur di luar. tival lalu berinisiatif mengambil senter.

Ia mengarahkan senter ke semua arah, hingga sampailah cahaya senter itu ke bawah mobil tetangga, disana mereka melihat sosok kucing malang itu sedang terduduk lemas, badannya kurus dan suaranya lemah karena ia terus mengeong semalaman.

Ibu dan Tival lalu bergegas membawanya kedalam rumah. Ia mengelap badan kucing dan membungkusnya dengan kain hangat. Sementara itu ibu menyeduhkan sedikit susu hangat untuk kucing kecil itu.

Mereka lalu membiarkan kucing kecil tidur dan berisitirahat.

Keesokan harinya , saat mereka sarapan ibu Tival bertanya perihal kucing, " Nak apakah kau akan memelihara kucing itu sampai besar" tanya ibu

"iya bu, aku sangat kasihan kepadanya, aku tak bisa membayangkan jika membiarkan ia di luar sendirian" jawab Tival

Ibu sedikit termenung dan berkata dengan sedih. "Nak, ibu pun tak tega membiarkan ada mahluk yang terlantar. Tapi kau kan tahu, ibu hanya bekerja seorang diri. Uang kita hanya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari," jawab ibu.

Tival pun menjawab, "ibu, tak usah sedih. Kata pak ustad barang siapa yang menyayangi mahluk yang ada di bumi, yang di langit pasti akan menyayanginya," jawab Tival.

Tival pun meyakinkan ibunya kalau mereka pasti bisa membesarkan kucing tersebut.

Hari terus berjalan dan tumbuhlan kucing kecil itu menjadi kucing yang gemuk, lucu dan menggemaskan, ia selalu menjadi teman main Tival dan membuatnya tertawa.

Suatu hari saat ibu sedang menyiram tanaman di sore hari, ibu tidak menyadari ada yang sedang bersembunyi di semak-semak. Saat ia berniat untuk membawa handphonenya yang jatuh di dekat tanaman, tiba-tiba seekor ular kobra mendatanginya. Dengan sigap kucing kecil itu menggigit kepala kobra hingga mati.

"oooo, ya Allah apa yang tadi aku lihat, apakah itu ular kobra" ujar ibu penuh ketakutan

"Terimakasih hari ini kau sudah menyelamatkanku dari serangan ular kobra" lanjut Ibu kepada kucing tadi.

Tival yang tidak melihat kejadian itu sangat bersyukur bahwa kucing yang ia pelihara itu, telah menyelamatkan ibunya dari gigitan kobra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun