"iya bu, aku sangat kasihan kepadanya, aku tak bisa membayangkan jika membiarkan ia di luar sendirian" jawab Tival
Ibu sedikit termenung dan berkata dengan sedih. "Nak, ibu pun tak tega membiarkan ada mahluk yang terlantar. Tapi kau kan tahu, ibu hanya bekerja seorang diri. Uang kita hanya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari," jawab ibu.
Tival pun menjawab, "ibu, tak usah sedih. Kata pak ustad barang siapa yang menyayangi mahluk yang ada di bumi, yang di langit pasti akan menyayanginya," jawab Tival.
Tival pun meyakinkan ibunya kalau mereka pasti bisa membesarkan kucing tersebut.
Hari terus berjalan dan tumbuhlan kucing kecil itu menjadi kucing yang gemuk, lucu dan menggemaskan, ia selalu menjadi teman main Tival dan membuatnya tertawa.
Suatu hari saat ibu sedang menyiram tanaman di sore hari, ibu tidak menyadari ada yang sedang bersembunyi di semak-semak. Saat ia berniat untuk membawa handphonenya yang jatuh di dekat tanaman, tiba-tiba seekor ular kobra mendatanginya. Dengan sigap kucing kecil itu menggigit kepala kobra hingga mati.
"oooo, ya Allah apa yang tadi aku lihat, apakah itu ular kobra" ujar ibu penuh ketakutan
"Terimakasih hari ini kau sudah menyelamatkanku dari serangan ular kobra" lanjut Ibu kepada kucing tadi.
Tival yang tidak melihat kejadian itu sangat bersyukur bahwa kucing yang ia pelihara itu, telah menyelamatkan ibunya dari gigitan kobra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H