Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jamu Porsi Gentong

30 Juni 2022   20:14 Diperbarui: 30 Juni 2022   20:19 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Begini to rasanya kerja, sudah 2 jam baru ada satu orang yang beli. Aku kasih banyak-banyak aja supaya aku gak berat gendongnya," pikir mba katmi.

Mba katmi lalu memberikan jamu dan gula yang banyak kepada setiap pembeli. Tujuannya bukan lagi hanya untuk mendapatkan uang, tapi bagaimana supaya jamunya cepat habis dan ia bisa cepat pulang. Selain itu, ia juga ingin supaya beban di pundaknya terasa ringan.

Waktu terus berjalan, tak terasa sudah sebulan mba katmi menjalani pekerjaannya sebagai penjual jamu gendong. Tanpa ia sadari jamu-jamu porsi banyak yang ia berikan ke pembelinya berbuah manis.

Para pembeli perlahan mulai mengenal mba katmi sebagai penjual jamu porsi gentong. Tak disangka, ternyata niat awal mba katmi menjual karena malas angkat gendongan jamu, berubah menjadi strategi marketing.

Masyarakat pun mulai saat itu saling memberitahu dari mulut ke mulut dan merekomendasikan jamu mba katmi untuk dibeli.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun