Mohon tunggu...
Vina Fitrotun Nisa
Vina Fitrotun Nisa Mohon Tunggu... Penulis - partime journalist

Senang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Agroboy dan Agrogirl sebagai Model Pemberdayaan Petani Masa Depan

20 Juli 2020   14:48 Diperbarui: 22 Juli 2020   16:52 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejak 1991, alih fungsi lahan pertanian subur di Pulau Jawa mulai marak. Banyak lahan pertanian berubah menjadi perumahan, industri, perkantoran, jalan, dan sarana lainnya. Padahal, potensi pengembangan sawah beririgasi relatif terbatas. (Pikiran Rakyat/Ade Mamad)

Kolaborasi Merupakan Kunci dan Solusi
Berbicara pangan dan energi bukan hanya tentang kini, tetapi juga bagaimana tentang nanti dan bagi generasi selanjutnya. Energi terbarukan hingga saat ini masih dianggap menjadi solusi bagi masa depan energi.

Sementara itu, jika bahan baku tersebut bersumber dari tumbuhan maka kebijakan pertanian yang harus diperkuat dan tenaga kerja harus diperbanyak. Masyarakat pun perlu terlibat dengan menjadi petani di rumah masing-masing.

Pengawasan terhadap aset sumber daya alam Indonesia, bukan hanya tugas lembaga pengawas saja. Masyarakat pun perlu ikut andil mengawasi dan melaporkan setiap tindakan yang dianggap melanggar dan merugikan negara.

Perlindungan kepada pelapor pun harus dijamin oleh pemerintah, supaya tercipta kolaborasi yang saling menguntungkan antara masyarakat dan pemerintah.

Sementara itu tugas untuk menjaga dan merawat bumi harus diwariskan kepada anak cucu kita, komitmen melestarikan alam harus ditanamkan sejak dini kepada seluruh anak di Indonesia bahkan dunia. Di samping itu pemerintah pun harus memberikan sanksi yang tegas kepada pelanggar dan pelaku kerusakan lingkungan baik itu perusahaan ataupun individu.

Dengan melakukan membangun kesadaran kolektif antara masyarakat dan pemerintah kolaborasi untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi pun akan terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun