Mohon tunggu...
vinafebryana
vinafebryana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Museum Diorama Nusantara : Belajar Sejarah dengan Sentuhan Teknologi Digital

18 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   14:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Diorama Nusantara (Sumber : Foto Pribadi Vina Febryana)

Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mempermudah aktivitas manusia. Dalam dunia pendidikan, teknologi memainkan peran penting, salah satunya adalah di Museum Diorama Nusantara, yang menggabungkan teknologi dengan edukasi sejarah. (Kamis, 05 Desember 2024). 

Museum Diorama, yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat, memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan pengalaman belajar sejarah yang menarik dan interaktif. Museum ini buka setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00 hingga 15.00 WIB dengan harga tiket masuk Rp5.000.

Sejak berdirinya Museum Diorama, teknologi telah menjadi bagian penting untuk memperkenalkan sejarah secara modern. Pengunjung mengungkapkan bahwa pengalaman belajar di Museum Diorama sangat menarik karena menggabungkan teknologi dengan sejarah. Mereka merasa antusias saat menjelajahi buku digital yang menyajikan informasi sejarah dari terbentuknya Kepulauan Nusantara hingga zaman Perundagian dengan tampilan yang unik. Selain itu, beberapa dari mereka juga menyebut bahwa area foto bersama menjadi salah satu spot favorit selama kunjungan. Bagi mereka, keberadaan teknologi digital di museum ini membuat pembelajaran sejarah terasa lebih interaktif dan menyenangkan.

Buku digital (Sumber : Foto Pribadi Vina Febryana)
Buku digital (Sumber : Foto Pribadi Vina Febryana)

Teknologi yang dihadirkan di Museum Diorama membuat pengunjung lebih antusias, terutama generasi muda.

"Yang menarik karena di sini museum digital, mereka lebih antusias ke digitalnya. Seperti alat alat digital yaitu buku digital, kereta kencana yang menggunakan VR namun kebetulan sekarang udah ga ada," ujar Fairuz pemandu museum.

Museum ini menarik perhatian banyak pengunjung dari berbagai kalangan, khususnya pelajar. Seperti yang dijelaskan oleh Fairuz,

"Responnya baik sangat antusias apalagi dari luar Purwakarta, khususnya karena ingin berkunjung ke Purwakarta suka bingung selain ke Situ Buleud. Semenjak ada museum mereka banyak yang kesini terutama pelajar, anak sekolah dari PAUD TK SD hingga jenjang atas yang ke sini juga termasuk mahasiswa yang ingin tau sejarah Purwakarta itu sendiri," ujarnya.

Museum Diorama menjadi bukti bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya kepada masyarakat secara lebih interaktif dan menyenangkan. Jika Anda berada di Purwakarta, museum ini wajib masuk dalam daftar kunjungan anda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun