Mohon tunggu...
Vina Esti Suryani
Vina Esti Suryani Mohon Tunggu... Guru - Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Saya adalah seorang guru. Saat ini sedang punya keinginan belajar menulis. Saya menyukai topik tentang bahasa, pendidikan, budaya, dan gaya hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengimbasan Budaya Positif di Lingkungan SMK Negeri 3 Klaten

26 Januari 2023   22:45 Diperbarui: 26 Januari 2023   22:44 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKSI NYATA

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

PENGIMBASAN BUDAYA POSITIF DI SMK NEGERI 3 KLATEN

Oleh: Vina Esti Suryani

A. Latar Belakang

Budaya positif adalah implementasi nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Keberhasilan penerapan budaya positif diawali dengan adanya perubahan paradigma tentang teori kontrol. Selama ini kita guru merasa berkewajiban mengontrol perilaku murid agar memiliki perilaku sesuai yang kita harapkan. Penanaman budaya positif sangat penting dilakukan karena pengembangan budaya positif dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Pengembangan budaya positif di sekolah menjadi tanggung jawab seluruh civitas sekolah. Persepsi yang sama terhadap terwujudnya budaya positif menjadi tolok ukur keberhasilan budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif dalam hal ini yang dimaksudkan adalah yang sesuai dengan nilai-nilai filosofi Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Oleh karena itu, guna meluruskan kembali apa yang kurang dalam pelaksanaan budaya positif yang telah diterapkan di lingkungan sekolah akan dilakukan pengimbasan pemahaman budaya positif kepada guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 3 Klaten.

B. Tujuan

Dalam pengimbasan pemahaman budaya positif di lingkungan SMK Negeri 3 Klaten ini tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut.

  1. Memberikan pemahaman konsep konsep budaya positif sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.
  2. Memberikan Pemahaman Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi.
  3. Memberikan Pemahaman tentang Keyakinan Kelas.
  4. Memberikan Pemahaman Teori Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas.
  5. Memberikan Pemahaman Teori Lima Posisi Kontrol.
  6. Memberikan Pemahaman Teori Segitiga Restitusi yang terdiri dari menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan Yang salah dan Menanyakan Keyakinan)
  7. Seluruh civitas Pendidikan di lingkungan SMK Negeri 3 Klaten dapat melaksanakan budaya positif atas dasar motivasi intrinsic

C. Tolak Ukur (Indikator Keberhasilan)

  1. Peserta pengimbasan telah memenuhi target
  2. Peserta memiliki keseriusan dalam kegiatan pengimbasan
  3. Pemahaman peserta tentang kosep budaya positif sesuai dengan filosofi pemikiran KHD sudah muncul dan meningkat
  4. Peserta memiliki komitmen untuk menerapkan budaya positif di kelas maupun sekolah berdasarkan langkah-langkah yang telah dipelajari.
  5. Bagi murid meningkatnya kedisiplinan yang tinggi berdasarkan motivasi instrinsik.

D. Lini Masa Tindakan

  1. Koordinasi dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan  mengenai maksud dan tujuan serta penentuan waktu dan tempat pelaksanaan (3 Januari 2023)
  2. Mempersiapkan tim, materi, perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan (12 Januari 2023)
  3. Pelaksanaan Pengimbasan Pemahaman Budaya Positif di SMK Negei 3 Klaten (13 Januari 2023)
  4. Susunan acara

Pembukaan

Sambutan Kepala Sekolah

Penyampaian materi

Diskusi (Tanya Jawab)

Penutup

E. Dukungan

 Di dalam pelaksanaan kegiatan aksi nyata pengimbasan modul 1.4 yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Klaten, CGP mendapatkan dukungan di antaranya adalah:

  1. Sarana dan prasarana berupa tempat kegiatan, laptop, proyektor, sound system dan jaringan internet.
  2. Dukungan dan respon positif dari Kepala Sekolah dan komunitas praktisi di SMK Negeri 3 Klaten
  3. Respon positif dari murid dan wali murid.

F. Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan Aksi Nyata Pengimbasan Budaya Positif di lingkungan SMK Negeri 3 Klaten diawali dengan praktik membuat keyakinan kelas dengan melibatkan secara langsung murid kelas XI Busana 3. Murid-murid sangat antusias menulisakan nilai-nilai yang mereka yakini benar dan berdampak terhadap perilaku mereka di lingkungan sekolah. Meskipun demikian bahasa yang mereka gunakan perlu diolah kembali agar lebih baik dan benar.

Aksi Nyata selanjutnya adalah penerapan restitusi terhadap pelanggaran yang dilakukan murid. Murid merasa lebih nyaman apabila guru menegur pelanggaran yang telah dilakukan dengan posisi manajer karena mereka berasumsi mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan. Pernyataan tersebut erdasar testimoni murid terhadap praktik penerapan restitusi.

Setelah praktik membuat keyakinan kelas dan penerapan restitusi berhasil diterapkan. Langkah selanjutnya, menyampaikan program Pendidikan Guru Penggerak kepada kepala sekolah dan mengajukan permohonan pelaksanaan kegiatan pengimbasan budaya positif kepada guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 3 Klaten.

Kegiatan pengimbasan budaya positif di lingkungan SMK Negeri 3 Klaten dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2023 di ruang sidang. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan budaya positif dan penerapannya di lingkungan sekolah. Saya juga memanfaatkan video yang tersemat pada LMS untuk menambah pemahaman peserta pengimbasan.

Peserta pengimbasan sangat antusias mengikuti kegiatan. Selain itu, dukungan dari kepala sekolah merupakan angan segar bahwa semua ilmu dan pengalaman yang saya sampaikan di dalam forum dapat diterapkan bersama-sama di lingkungan sekolah.

 

G. Hasil Dari Aksi Nyata

Hasil dari aksi nyata diantaranya sebagian besar murid menunjukkan disiplin positif sesuai dengan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Selain itu, melalui kegiatan pengimbasan dapat menumbuhkan pemahaman kepada rekan sejawat khususnya pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah mengenai penerapan budaya positif. Bahkan, beberapa rekan selalu meluangkan waktu berdiskusi penerapan budaya positif di lingkungan sekolah.

H. Pembelajaran yang Diperoleh dari Kegiatan Aksi Nyata

Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dalam melakukan aksi nyata. Diantaranya saya lebih menghargai pendapat murid, saya belajar untuk mengelola emosi dengan baik, tidak memberikan hukuman yang tidak sesuai dengan kebutuhan murid. Selain itu, hal positif yang saya dapatkan adalah, saya dapat merasakan dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat untuk mewujudkan sekolah yang menyenangkan, aman, nyaman, dan berpihak pada murid.

  • Rencana Perbaikan dan Pengembangan di Masa Mendatang
  • Hal-hal yang akan saya lakukan sebagai perbaikan dan pengembangan di masa mendatang sebagai berikut.
  • Berkolaborasi dengan semua pihak di lingkungan sekolah untuk mewujudkan budaya positif.
  • Konsisten menerapkan segitiga restitusi terhadap proses siswa di lingkungan sekolah
  • Bersama-sama dengan siswa mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat, dan melakukan perbaikan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun