Mohon tunggu...
VINA AKMALIYATUS SAFIRA
VINA AKMALIYATUS SAFIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - pengen ke thailand

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2021 21107030044

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tutup Hampir Dua Tahun, Seperti Ini Keadaan Bioskop di Jombang

14 Juni 2022   21:53 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:02 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri: pintu masuk bioskop NSC Jombang

.

Mendengar kata bioskop sudah tidak lagi asing dan menjadi hal biasa, apalagi bagi kita para kaum millenial. Terlebih lagi sebagian besar film ditayangkan di bioskop. Bagi kamu yang bersabar bisa menunggu tersedia online, dan bagi kaum yang ga sabaran lebih memilih untuk menonton di bioskop. Memang amat sangatlah berbeda vibes saat menonton di bioskop dan menonton lewat laptop saja. Dengan membeli tiket yang rata-rata dibanderol Rp.35.000 (tiga puluh lima ribu rupiah) kita dapat menonton film yang kita inginkan dengan sensasi yang berbeda dan yang pasti lebih nyaman. Industri perfilman Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Peminat film pun juga semakin banyak, hal ini juga didukung oleh beberapa genre film yang beragam. Mulai dari romance, comedy, thriller, dan horror .

Melihat keadaan yang sekarang ini, dimana dunia perfilman kian hari kian merajai bioskop, sudah menjadi hal yang wajar apabila di setiap kota bahkan setiap mall memiliki bioskop dengan beberapa studio. Seperti hal nya bioskop di Kota Jombang yang baru berdiri sekitaran tahun 2018. Awal mula berdirinya bioskop di Jombang ini membuat sebagian besar masyarakat terutama anak muda sangat berantusias. Namun siapa sangka saat masih beberapa tahun berdiri bioskop di Jombang ini harus tutup sementara dikarenakan masa pandemi Covid-19.

"Biasanya rame kalo pas ada film baru aja sih. Kaya pas itu yang film KKN Di Desa Penari baru rilis, behh itu bioskop sampe desekan mbak saking antrinya. Malahan harus booking tiket dulu buat nonton hari berikutnya. Kalo di hari itu langsung ga bisa." ucap Billah (24) salah satu pegawai bioskop Jombang saat ditanyai seberapa ramai bioskop Jombang.

"Sampe kewalahan banget mbak pas awal buka itu yang abis pandemi. Apalagi langsung ada KKN Di Desa Penari yang tayang. Film itu kan juga uda banyak ditunggu, soalnya pas mau tayang diundur terus. Kalo sekarang ya biasa aja kaya gini bioskop nya, ga rame-rame banget" jelas Rista (23) saat diwawancarai pada Minggu 12/06.

dokpri
dokpri

Tidak hanya film dalam negeri, bioskop Jombang ini juga menayangkan beberapa fil-film dari luar negeri. Seperti Doctor Stranger, Jurassic World, dan beberapa film lainnya. Namun banyak dari pengunjung yang lebih dominan pada film Indonesia sendiri karena beberapa alasan tertentu. Saat ini, bioskop Jombang sedang menayangkan film Satria Dewa Gatot Kaca, The Doll 3, KKN Di Desa Penari (uncut version) dan Jurassic World Dominion.

"Kalo aku pribadi lebih suka film Indonesia aja si. Soalnya ya lebih relate aja gitu sama kehidupan sehari-hari kita, terus yang bikin juga orang Indonesia sendiri. Itung-itung dukung film negeri lah" ujar Nisa (18), salah satu pengunjung di bioskop Jombang. "Aku waktu itu juga nonton KKN Di Desa Penari, awalnya ga minat eh diracunin sama temen-temen. Taunya disini rame poll" tambah Nisa.

"Aku suka banget sama film horor, mau itu dalam negeri atau luar negeri. Kaya seneng aja sama deg-degan pas nonton nya. Tapi jujur takut si abis itu, kadang masih kebayang. Aku orangnya penakut, tapi ga afdhol gitu kak kalo di bioskop ga nonton film horor" ucap Nanda (18) salah satu pengunjung bioskop dan juga merupakan teman satu sekolah Nisa.

Memang sudah tidak diragukan lagi film-film horor Indonesia saat ini. Seperti film Pengabdi Setan yang rilis pada tahun 2017 yang mampu menggeser beberapa film mancanegara yang tayang bersamaan dengan Pengabdi setan. Nyatanya film horor Indonesia satu ini dibeli oleh 42 negara, diantaranya Singapore, Thailand, Spanyol, Belanda, Jepang dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan film ini menjadi awal mula film horor Indonesia banyak diminati oleh masyarakat.

Dikarenakan mungkin beberapa film yang ditayangkan kurang sesuai dengan minat warga sekitar Jombang, pengunjung bioskop sedikit sepi meskipun saat weekend maupun hari libur. Rata-rata masyarakat yang menonton bioskop memilih untuk mengisi waktu luang dengan menonton. Ada beberapa pula yang lebih memilih untuk menunggu film yang diinginkan rilis.

"Nunggu Mencuri Raden Saleh tayang sih kak aku. Semoga aja sesuai ekspektasi orang-orang, soalnya uda beberapa kali liat di FYP tiktok dan kayanya bagus. Apalagi visual-visual pada dijadiin satu film" jelas Nisa (18). "Pengen nonton The Marsha kalo aku. Kepo aja soalnya kan dari kisah nyata. Aku waktu itu juga nonton semua cerita Risa Saraswati yang dibuat film." jelas Nanda (18) saat ditanya film apa yang paling dinantikan.

 Bioskop di Jombang ini memiliki dua studio yang digunakan untuk memutar film secara bergantian sesuai jadwal tayang. Begitupun dengan harga tiket yang dibanderol bervariasi di tiap harinya. Informasi mengenai jadwal tayang dan tiket bioskop dapat di cek di instagram NSC Jombang.

Sebagai masyarakat Indonesia, dengan menonton film di bioskop, secara tidak langsung kita mendukung bisnis perfilman Indonesia. Tetapi apabila ada kebutuhan lain yang lebih [enting, maka dahulukanlah kebutuhan tersebut. Dengan menonton bioskop akan menghilangkan sedikit rasa penat kita, menonton film sedih akan membuat kita lebih bahagia dan bersyukur, membuat kita bisa melakukan pelepasan emosional, dan beberapa manfaat kesehatan mental lainnya. Namun tetap, jangan menonton bioskop terlalu sering, cukup beberapa kali saja saat ada film yang sangat ingin di tonton ataupun saat merasa sangat bosan dan lelah sehingga membutuhkan hibura. Tetap ingat dengan kebutuhan utama kita :) .

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun