Mohon tunggu...
VINA AKMALIYATUS SAFIRA
VINA AKMALIYATUS SAFIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - pengen ke thailand

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2021 21107030044

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lebaran 2022: Seminggu Setelah Lebaran, Begini Kata Para Pengemudi

8 Mei 2022   21:44 Diperbarui: 22 Juni 2022   10:08 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/macet di daerah Ngawi

Tidak terasa waktu lebaran telah terlewat tujuh hari. Momen-momen indah bersama keluarga di kampung harus berakhir. Sudah saatnya bagi masyarakat untuk kembali ke tempat asal dan beraktivitas seperti pada hari-hari biasanya. Karena kebanyakan sekolah dan kerja masuk pada hari Senin, tepatnya memang seminggu setelah lebaran. Meskipun berat hati untuk berpisah bersama keluarga dan kerabat, kita tetap harus menjalankan kewajiban kita di kota tempat tinggal kita. Dalam hati berharap semoga lebaran tahun depan kita masih bisa berkumpul dan menikmati momen indah bersama keluarga.

Sehubungan dengan banyaknya masyarakat yang akan kembali ke tempat tinggal mereka di kota, saat itulah jumlah pengguna kendaraan di jalan mengalami lonjakan sehingga menimbulkan kemacetan. Diperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 06 Mei 2022 hingga 08 Mei 2022. Untuk menanggulangi kemacetan yang terjadi ini, polisi ketertiban jalan kembali menerapkan sistem one way dan ganjil genap pada hari-hari tersebut. Kemacetan yang terjadi biasanya mengulur waktu hingga berjam-jam untuk sampai di rumah. Tentunya kemacetan seperti ini banyak menimbulkan keresahan yang menghantui masyarakat.

Dokumentasi pribadi/macet di daerah Ngawi
Dokumentasi pribadi/macet di daerah Ngawi

"Saya sudah berangkat dari sekitar jam dua siang tadi dari Cepu, perkiraan naik tol jam tiga an tapi sampai sekarang setengah lima sore saya masih kejebak macet di Kartonyono. Susah memang kalo sudah pake sistem one way ini" keluh Abdul (46) pada Minggu 08/05, salah satu pengemudi dari Cepu, Jawa Tengah yang akan kembali ke Surabaya, Jawa Timur. Abdul juga mengaku sudah terjebak macet selama kurang lebih satu setengah jam.

Di duga kemacetan ini terjadi karena banyak masyarakat yang sudah lama tidak mudik dan berkumpul bersama keluarga di rumah. Lebih tepatnya setelah dua tahun kita baru bisa merasakan kembali momen-momen fitrah di hari lebaran ini. Terlihat sekali bahwa banyak warga yang sangat antusias pada hari raya kali ini dan jika dilihat-lihat jarang sekali mobil yang tidak penuh muatan. Kebanyakan mobil membawa banyak barang bawaan dan bingkisan untuk keluarga dan sanak famili di kampung.

"Sudah hampir dua jam mbak saya kena macet ini, sudah berkali-kali juga lihat gading Kartonyono muter. Saya capek tapi anak saya yang kegirangan lihat gadingnya muter. Lumayan lah hiburan buat saya" ucap Ali Supeno (51), pengemudi asal Solo yang akan menuju Kediri dan juga terjebak macet di daerah Ngawi. "Tapi saya lega banget di lebaran tahun ini, saya sudah tiga tahun ga mudik, niat mau mudik tapi kehalang covid terus. Saya seneng banget mbak tahun ini saya bisa mudik bareng keluarga" tambah Ali Supeno saat di wawancarai di tengah-tengah macet.

Dalam jangka waktu satu minggu setelah lebaran ini memang pemerintah memberlakukan sistem one way dan ganjil genap di beberapa daerah guna menaggulangi terjadinya kemacetan. Tetapi dengan adanya sistem one way dan ganjil genap ini juga menimbulkan beberapa protes dari para pengemudi. Protes-protes tersebut ada karesa pengemudi merasa bahwa dengan adanya pemberlakuan sistem tersebut, kemacetan akan semakin lama dan semakin panjang tentunya.

"Kaya gini tuh bikin lama gak sih mbak, soalnya yang seharusnya lampu ijo kita jalan tapi kita tetep berhenti dan jalur jalan lainnya lancar-lancar aja" keluh Krisnawan (37) tentang adanya sistem one way seperti ini.

Tetapi tentunya protes dari para pengemudi akan tetap berlangsung, karena sistem one way adalah sistem yang secara sederhana artinya adalah bergantian. Jadi wajar-wajar saja apabila salah satu jalur jalan macet dan yang satunya lancar-lancar saja. Akan selalu ada gerutu dari para pengemudi. Namun pemerintah dan kepolisian merasa bahwa sistem one way dan ganjil genap ini adalah sistem yang cukup tepat untuk menghadapi kemacetan di saat arus balik seperti ini. Sistem-sistem tersebut biasanya hanya di terapkan di beberapa wilayah besar atau di jalan-jalan yang menghubungkan antar provinsi. Karena kebanyakan di jalan-jalan perkotaan besar biasanya waktu lampu merah nya lama dan saat lampu hijau sangat cepat. Hal tersebut lah yang membuat kemacetan yang terjadi semakin parah.

Para pengemudi jarak jauh disarankan untuk beristirahat di rest area terdekat apabila dirasa lelah dan mengantuk. Karena mengemudi dalam keadaan lelah tentunya akan memberikan banyak dampak yang menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Akan lebih baik lagi apabila ada orang yang bisa menggantikan sopir agar bisa bergantian dan sama-sama beristirahat. Bisa dikatakan lebaran tahun ini jumlah pemudik benar-benar membludak, karena sudah dua kali lebaran tidak dapat pulang ke kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun