Mohon tunggu...
Vina Al Vina
Vina Al Vina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembahasan Mendalam tentang Mu'tazilah

1 Oktober 2018   18:38 Diperbarui: 1 Oktober 2018   18:48 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A.Latarbelakangmunculnyamu'tazilah

Secaraharfiahmu'tazilahberasaldariI'tazala yang berarti "berpisah" atau "memisahkandiri" , yang

berartijuga "menjauh" atau "menjauhkandiri." Secarateknis,

istilahmu'tazilahdapatmenunjukpadaduagolongan. Golonganpertama (di namakansebagaimu'tazilah1).

Golonganinimunculsebagaikaum yang bersifatnetralpolitik, khususnyadalamartisikap yang

bisamenengahipertentangananatara Ali bin abithalibdanmusuh-musuhnya, terutamaMu'awiyah,Aisyah,

dan Abdullah bin Zubair. Menurutpenulis, golonganinibersifatnetralpolitikpada masa

inilahsesungguhnyadinamakandengankaumMu'tazilahkarenamerekamenjauhkandiridaripertikaianmasal

ahkhilafah. Kelompok yang menjauhkandiribersifatnetralpolitiktanpa stigma teologissepertihalnya yang

terdapatpadakaummu'tazilah yang tumbuhkemudianhari.

Golongankedua (di namakansebagaiMu'tazilah ii)Golonganinimunculsebagairesponsmasalahteologis

yang berkembang di

golongankhawarijdanmerekabedapendapatdengangolongankhawarijdanMurji'ahdikarenakanperistiwata

hkim.

Golonganmu'tazilahmunculkarenamerekamemilikiperbedaanpendapatdengangolongankhawarijdanmurj

i'ahtentangpemberianjulukankafirkepada orang yang berbuatdosabesar.

Mu'tazilah II ini yang akan di bahasdalambabini, tentangsejarahtimbukemiliki banyak versi. Beberapa

versi analisis tentang pembagian nama mu'tazilah pada golongan keduaini berpusatb pada kejadian

yang telat terjadi antara washil bin 'Atha (...-131 H) serta temanya, 'Amar bin 'ubaid,dan Hasan Al-basri

(30-110 H) di Basrah. Pada suatu hari washil akan mengikuti pelajaran yang telah di berikan oleh hasan

al-basri di masjid basra,telah datanglah seseorang yang bertanya kepadanya tentang pendapatnya

orang yang telah berdosa besar ketika suatu hari hasan al-basri masih berpikir tiba-tiba washil telah

mengemukakan pendapatnya dengan mengatakan, "saya berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa

besar bukanlah mukmin dan bukan pula kafir,melainkan berada pada posisi keduanya, tidak kafir." Suatu

hari wasil telah menjauhkan diri dari hasan al-basri pergi kesuatu tempat lain di lingkungan masjid,maka

di sanalah wasil mengulangi pendapatnya sendiri di hadapan para pengikut-pengikutnya. Dengan

adanya peristiwa ini hasan al-basri telh berkata,"washil telah menjauhkan diri dari kita" (i'tazala'anna)."

Menurut Al-basri berkata, "menurut asy-syahrastani (474-548 H), kelompok yang telah memisahkan diri

pada kejadian di atas tersebut kaum mu'tazilah.

Versi lain yang di kemukakan oleh Al-Baghdadi (w.409 H) telah menyatakan bahwa si wasil dan

temen-temenya, Amr bin 'ubaid bin Bab, yang telah diusir oleh hasan Al-basri dari majelisnya

dikarenakan ada pertikaian di antara mereka tentang kodar dan orang yang telah berdosa besar

keduanya telah menjauhkan diri dari hasan Al-basri dan telah berpendapat bahwa orang yang telah

berbuat dosa besar itu mukmin yang tidak kafir. Sesungguhnya oleh golongan itu dinamakan mu'tazilah.

Teori baru yang telah ditemukan oleh ahmad amin yang telah menerangkan bahwa nama

mu'tazillah, sudah terdapat sebelum adanya peristiwa wasii dan hasan Al-basri dan sebelum itu

timbullah pendapat lain tentang posisi di antara dua posisi nama yang telah di cantumkan oleh

mu'tazillah yang telah di berikan kepada golongan-golongan orang-orang yang tidak mau intervensi dalam menjumpai pertikaian disana, dalam satu golongan itu mengikuti pertikaian, sedangkan golongan
lain menjauhkan diri dari dengan mu'tazilin.
Dengan ini kita I'tazala dan mu'tazilah telah di gunakan kira-kira selama seratus tahun lamanya
sebelum peristiwa washil dan hasan basri, yakni dalam makna golongan yang tidak mau ikut campur
dalam pertikaian politik yang terjadi pada zamanya.
Golongan mu'tazilah juga dikenal dengan julukan nama-nama lain,seperti ahl dan al-adl yang berarti
golongan yang mempertahankan keadilan yang maha kuasa dan ahl at-tawhid wa al-'adl yang artinya
golongan yang mempertahankan keesaan murni dan keadilan yang maha kuasa.
B. Al-ushul al khamsah : Lima Ajaran Dasar Teologi Mu'tazilah
Kelima ajaran dasar mu'tazilah yang tertuang dalam Al-ushul Al-khamsah adalah At-tauhid
(pengesanaan Tuhan), Al adl (keadilan tuhan), Al-wa'id (janji dan ancaman tuhan), Al-Manzilah Bain Al-
Manzilatain (satu tempat dan dua tempat). Dn Al-Amr bi Al-ma'ruf wa An-Nahya 'an Al-munkar
(menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran).
1. At-tauhid
At-tauhid (pengesaan Tuhan)merupakan perinsip utama dan inti sari ajaran mu'tazilah.Bagi
mu'tazilah tauhid memiliki arti yang spesifik.
Untuk memurnikan keesaan tuhan (tanzih),mu'tazilah menolak konsep tuhan memiliki sifat-sifat
atau penggambaran fisik. Sifat menurut mu'tazilah adalah dzat tuhan. Dengan
demikian,pengetahuan tuhan dan kekuasaan tuhan adalah tuhan,yaitu dzat dan esensi tuhan,bukan
sifat yang menepel pada dzatnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mu'tazilah --sebagaimana aliran lain-yang telah terpengaruh filsafat
yunani. Tetapi hal tersebut tidak di jadikan sebagai pengikut buta hellenisme. Dengan didorongoleh
semangat keagamaan yang sangat kuat.
2 .Al-adl
Ajaran dasar mu'tazilah yang nomer dua adalah al-adl yang artinya tuhan maha adil. Adil sendiri
artinya suatu atribut yang sangat jelas untuk menunjukan kesempurnaan. Dikarenakan allah maha
sempurna dan pasti adil.Tujuan ajaran ini ingin menempatkan allah benar-benar maha adil .
Menurut pandangan manusia. Hal tersebut dikarenakan alam semesta diciptakan untuk kepentingan
manusia. Allah di pandang adil apabila bertindak hanya yang baik (ash-shalah) dan terbaik (al-
ashlah), dan bukan yang tidak terbaik.
3.Al-wa'd wa Al-wa'id
Ajaran ketiga ini sangat erat hubunganya dengan ajaran kedua di atas.AL-wa'd wa al-wa'id yang
berarti janji dan ancaman. Allah maha adil dan maha bijaksana, demikian kata mu'tazilah,dan tidan akan melanggar janjinya. Janji allah untuk memberikan pahala untuk masuk surga bagi yang berbuat
baik (al-muthi')dan da mengancam akan adanya siksa neraka atas orang-orang yang durhaka (al-
'ashi) yang pasti akan terjadi,begitupun janji allah akan member pengampunan kepada orang-orang
yang bertobat nasuha pasti benar adanya.
Memberi pahala kepada orang yang berbuat baik dan dosa kepada orang yang durhaka dan tidak
dapat ditawar-tawar lagi olehtuhan karena sudah di janjikan inilah yang dimaksud perinsip
keadilan. Dan lebih jelasnya siapa pun yang berbuat baik maka akan di balas dengan kebaikan; dan
siapa pun yang berbuat jahat akan dib alas dengan siksa neraka.
4.Al-Manzilah Bain Al-Manzilataian
Adalah ajaran yang semula-mula menyebabkan lahirnya mazhab Mu'tazilah. Ajaranini terkenal
dengan status orang-orang beriman (mukmin) yang telah melakukan dosa besar. Seperti yang
tercatat dalam sejarah, khawarij menganggap orang-orang tersebut sebagai kafir, bahkan di anggap
musryik. Menurut murji'ah,orang itu tetap mukmin dan dosanya diserahkan kepada
allah.Kemunmgkinan dosa tersebut bisa di ampuni oleh allah. Pendapat washil bin Atha'(pendiri
mazhab mu'tazilah) lain lagi. Dan orang tersebut berada di antara dua posisi (al-manzilah bain al-
manzilataian)
Inti ajaran ini adalah mukmin yang melakukan dosa besar dan meninggal terlebih dahulu
sebelum tobat bukan lagi mukmin atau kafir, tetapi fasiq. Izutsu (1914-1993 M)dengan ini mengutip
ibn hazm (w.456H) ,menguraikan pandangan Mu'tazilahsebagai berikut, "bagi orang-orang yang
melakukan dosa besar disebut fasiq.dan dia bukanlah mukmin,kafir,dan bukan pula munafik
(hiporkit)."
5.Al-Amr bi Al-ma'ruf wa An-Nahy'an Al-munkar
Ajaran dasar yang kelima adalah memerintah kebajikan dan melarang kemungkaran (al-amr bi
al-ma'ruf wa an-nahyu an al-munkar). Ajaran ini menekankan kepada kebenaran dan kebaikan.
Pengakuan keimanan harus dengan adanya bukti perbuatan baik, antara lain dengan
menyuruhorang berbuat baik dan mencegah untuk melakukan kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun