Oleh Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Jayanti Eka Sari Ningsih, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2022.
Memasuki era new normal bisa diartikan juga sebagai kembalinya pembelajaran secara normal. Normal yang dimaksud disini adalah pembelajaran dilakukan di sekolah dengan memadukan pembelajaran tatap muka langsung dan juga pembelajaran dalam jaringan atau bisa disebut juga dengan pembelajaran blended learning. Pembelajaran dengan tatap muka secara langsung dilaksanakan dengan mejalankan protocol Kesehatan.
Dari uraian diatas dapat disintesakan bahwa pembelajaran di era new normal yang sudah berlaku sekarang sudah menggunakan pembelajaran dengan metode pembelajaran blended. Blended learning sendiri adalah pergabungan antara pembelajaran yang dilakukan dengan tatap muka dan juga dengan pembelajaran dalam jaringan.
Pembelajaran diera new normal menuntut pendidik agar kreativitas dalam membuat pembelajaran yang bermakna dan membuat peserta didik selalu termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Untuk terus meningkatkan motivasi belajar para peserta didik maka pendidik harus bisa menguasai dan membuat bahan ajar yang dapat memotivasi peserta didik.
Bahan ajar merupakan salah satu dari beragamnya hal penting dalam proses pembelajaran Menurut Depdiknas pada tahun 2010, bahan ajar merupakan bentuk bahan-banhan yang dapat berupa seperangkat materi yang sudah disusun dengan cara yang sisstematis dan dapat digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dan untuk peserta didik agar peserta didik dapat belajar.Â
Selanjutnya, bahan ajar sendiri adalah bahan seperti informasi, alat maupun teks yang sudah dibuat secara sistematis untuk menampilkan kompetensi yang utuh agar mudah dan dapat dikuasai oleh peserta didik dan dapat digunakan juga dalam proses pembelajaran para peserta didik
Berdasarkan definisi yang ada maka dapat disintesakan bahwa peran pendidik dalam pengembangkan bahan ajar juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam suatu pembelajaran.Â
Lulusan yang baik dapat diartikan bahwa lulusan itu memiliki kemampuan sesuai dengan kompetensi kelulusan. Untuk mendapatkan lulusan yang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan maka dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang sistemanis dalam setiap kompetensinya.