Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta

Pengajar Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kurikulum Prototipe untuk Mencegah Kehilangan Pembelajaran (Learning Loss) di Masa Pandemi Covid-19

27 April 2022   12:53 Diperbarui: 27 April 2022   13:02 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 2. Sumber: https://www.jawapos.com/nasional/30/12/2021/penyempurnaan-kurikulum-bawa-optimisme-pengentasan-learning-loss/

Kemendikbudristek memberikan 7 topik pokok yang perlu diperluas menjadi modul dan bahan ajar dengan topik yang detail, diantaranya ialah Membangun Jiwa dan Raga, Berteknologi dan Merancang sesuatu untuk Membangun NKRI, Bhineka Tunggal Ika, Teori Hidup Berkelanjutan, Suara Demokrasi, Kewirausahaan serta Kearifan Lokal.

Adapun ciri kurikulum Prototipe yang lain yaitu lebih menekankan materi pokok pembelajaran dimana hal ini bisa dilakukan dengan cara team work, diskusi, dengan pendekatan Project Based Learning, dll.  Kemudian Kurikulum baru atau Prototipe juga menyediakan waktu untuk penekanan kompetensi mendasar seperti numerasi dan literasi. Kurikulum Prototipe juga sebagai penerus pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu berorientasi holistik, berbasis kompetensi dan kontekstualisasi dan personalisasi. Adapun penjelasan lebih dalam mengenai ciri utama kurikulum prototipe adalah sebagai berikut :

aa4-6268d9893794d14c3c144902.jpg
aa4-6268d9893794d14c3c144902.jpg

Gambar 3. Sumber: https://pintek.id/blog/pembelajaran-tatap-muka/

  • Pengembangan Karakter Peserta Didik
  • Melalui pembelajaran berbasis projek dapat mengembangkan kemampuan serta karakter peserta didik seperti (keimanan, ketaqwaan, sikap gotong royong, kemandirian, kebinekaan global, meningkatkan nalar kritis, dan berfikir kreatif).
  • Berfokus pada materi  Dasar (Literasi dan Numerasi)

Dengan adanya fasilitas waktu yang banyak untuk  fokus belajar pada kompetensi dasar numerasi dan literaasi sehingga pengalaman belajar dapat dilakukan menggunakan metode pembelajaran team work, diskusi dan Project Based Learning. 

Memberi kesempatan guru dalam Perencanaan Kurikulum Sekolah dan Penyusunan Rencana Pembelajaran

Guru diberi kesempatan dalam Perencanaan Kurikulum Sekolah sesuai dengan kemampuan peserta didik serta penyesuaian dengan suasana pembelajaran. Kurikulum Prototipe juga memiliki tujuan pembelajaran sekitar 2 sampai 3 tahun dimana guru dan sekolah diberi kesempatan, serta jam belajar dengan jangka pertahun sehingga sekolah bisa belajar dan berinovasi dalam penyusunan kurikulum pembelajaran.

Jadi, di situasi pandemi seperti ini tidak menghilangkan rasa gigih semangat dalam melakukan proses pembelajaran di bidang Pendidikan. Diharapkan Pendidikan di Indonesia harus tetap ungul, konsisten dan berjalan stabil agar menghasilkan generasi penerus bangsa yang beriman, berbhineka global, berfikir kreatif, bernalar kritis, dan Peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan diciptakannya kurikulum prototipe tersebut dapat membuat lebih efisien dan efektif pelaksanaan Pendidikan di Indonesia. Di sini guru dapat memilih berbagai metode pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan lingkungan peserta didik. Sehingga hal ini sebagai evaluasi pada kurikulum sebelumnya sehingga kurikulum baru diharapkan menjadi jalan terbaik yang membawa perubahan yang lebih baik bagi dunia pendidikan nasional saat ini agar pembelajaran dapat pulih kembali dan menumbuhkan semangat peserta didik dalam pembelajaran literasi dan numerasi serta meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yang lebih maju agar bisa bersanding dan bersaing di era globalisasi.

Daftar Pustaka

Kemendikbud.(2022).Kurikulum Prototype 2022 Solusi Pemulihan Pendidikan di Masa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun