Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina.MM., Siti Latifa Amalia Zahra, Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta, 2022.
Dunia Pendidikan saat ini mendorong para pendidik untuk terus mengembangkan pendekatan pembelajaran. Hal ini seiring dengan perkembangan psikologi peserta didiknya, dinamika yang ada pada lingkungan social, serta dinamika pada system Pendidikan yang setiap tahunnya terus berubah. Menurut UU No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menerangkan bahwa "Pendidikan Nasional adalah Pendidikan yang berbadasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman, oleh karna itu perancangan dan perkembangan pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan IPTEK yang ada.
Sesuai juga dengan amanah yang ada pada Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 tertera pada pasl 8 mengungkapkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru mencangkup kompetensi pedagogis, kepribadian, social, dan professional. Dari empat kompetensi tersebut yang wajib dimiliki oleh seorang pengajar adalah 1) merancang kurikulun untuk mata pelajaran yang diampu, 2) menjalankan pembelajaran dengan edukatif, 3) mengembangkan materi atau bahan ajar secara kreatif serta inovatif, dan 4) menggunakan teknologi informasi dan menyertakan pula komunikasi di dalam keberlangsungan pembelajaran.
Sebagai guru yang menghadapi perkembangan zaman yang kian lama kian maju baik dari segi teknologi, pengetahuan dan lain sebagainya maka guru juga harus menempatkan dirinya agar tidak tertingal oleh zaman. Seperti membuat bahan ajar berbasis multimedia interaktif sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan tujuan peserta didik tidak bosan dengan metode yang diberikan, menambah pengetahuan di dunia multimedia dan juga meningkatkan motivasi belajarnya.
Bahan ajar berbasis multimedia menuai banyak kegunaan di dunia Pendidikan yaitu menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian dan kemauan siswa dalam pembelajaran sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Contoh penyajian bahan ajar berbasis multimedia interaktif adalah di dalam bahan ajar manyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya seperti letusan gunung, tsunami yang secara tidak langsung siswa dapat mengambil pengetahuan hanya lewat media dan tidak melihatnya atau merasakan secara langsung.
Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal yang paling kongkrit hingga hal-hal yang dianggap paling abistrak. Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti secara luas oleh kalangan pendidik dalam menentukan alat bantu apa yang sesuai dengan kondisi, situasi untuk pengalaman belajar fisika.
Lewat multimedia interaktif menjadi alat yang paling membantu dalam proses belajar mengajar pada pandemic Covid-19 khususnya untuk mata pelajaran fisika. Karna didalam multimedia ini mencangkup lebih dari satu media yang konvergen seperti mengabungakan visual yang dilengkapi dengan audio. Kemudian multimedia interaktif ini memiliki kemampuan untuk mengkomodasi respon dari peserta didik, dan tentunya dalam dalam masa pandemic ini siswa dituntut untuk banyak belajar mandiri dan multimedia interaktif ini memberi kemudahan bagi guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran fisika tentunya di dalamnya lengkap dengan isi yang dikreatifkan sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menggunakannya dengan mudah bahkan tanpa bimbingan dari orang lain.
Multimedia interaktif pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut agar terciptanya tujuan: 1) Mampu memperkuat respon pengguna secara cepat dan sesering mungkin. 2) Memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat mengontrol serta mengetahui seberapa cepat dia menangkap pelajaran. 3) Memperhatikan bahwa siswa dapat mengikuti dan mengetahui urutan belajar yang jelas. 4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi lebih dalam bentuk respon, baik berupa kesimpulan, jawaban, percobaan dan pemilihan.
Sebagian guru membuat media sederhana sebagai salah satu alternatif untuk memudahkan proses pembelajaran fisika. Diantaranya adalah membuat media gambar (animasi) atau dengan merubah metode pembelajaran dengan campuran bermain, demonstrasi, latihan menjawab soal dan memberikan tugas tambahan dirumah. Yang paling sering kita temukan adalah guru yang memberikan tugas kepada siswa untuk mendukung dan mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika.
Teknologi dan zaman semakin maju, berbagai cara perlu diupayakan oleh guru secara terus menerus untuk mempermudah penyampaian serta pemahaman materi fisika pada siswa. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk menghindari kebosanan dan mempermudah siswa dalam melakukan pembelajaran fisika terutama untuk memahami rumus beserta turunannya adalah dengan memanfaatkan multimedia interaktif ini. Dengan demikian setiap guru harus memikirkan, menentukan serta mengkreatifasikan diri untuk membuat media pembelajaran yang menarik agar terciptanya suasana belajar yang afektif, efisien dan menyenangkan.
Kesimpulannya, melalui multimedia interaktif ini menjadi salah satu cara guru untuk dapat menumbuhkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar serta dengan mudah meningkatkan pemahaman mengenai materi fisika yang dikemas dalam bentuk permainan, animasi dan sebagainya. Selain itu juga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja juga menumbuhkan kesadaran diri peserta didik untuk bisa memperhatikan dan mempelajari lebih banyak mengenai apa yang sudah dijelaskan melalui quiz dan yang lainnya.
Sayangnya, pada era digital ini, kemajuan teknologi berkembang pesat namun banyak sekali guru-guru yang tidak menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu unsur penunjang proses pembelajaran dikelas. Namun balik lagi ke kondisi disetiap daerah, banyak yang belum bisa mengakses internet sehingga sulit untuk belajar menggunakan multimedia interaktif. Kemudian multimedia interaktif ini perlu diperhatikan dengan baik untuk memikat kemauan siswa dalam belajar sehingga siswa dapat belajar dengan mudah dan senang.
Referensi:
- MateriÂ
Asmani, J. M. (2011). Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan . Yogyakarta: Diva Press.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.
N, M. M. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. 41.
Nurul Zuriah, H. S. (2016). "Ibm Guru Dalam Pengembangan Bahan Ajar Kreatif Inovatif Berbasis Potensi Lokal. Jurnal Dedikasi 13, 39.
- GambarÂ
- Gambar 1. Urgensi bahan ajar
https://www.pengetahuanku13.net/2021/02/bahan-ajar-pengertian-jenis-jenis.html pukul 8.05
- Gambar 2. Multimedia Interaktif
https://www.pengetahuanku13.net/2019/08/multimedia-interaktif.html
- Gambar 3. Kelengkapan dalam Multimedia Interaktif
https://smkn1sragen.sch.id/media-pembelajaran-interaktif/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H