Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan dan Peranan Pendidikan Dalam Bidang Politik

28 Februari 2022   01:38 Diperbarui: 28 Februari 2022   11:54 4663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Figure 1. Politik dan Pendidikan

sumber: https://tugaskuliah15.blogspot.com/2015/10/makalah-politik-pendidikan.html?m=1

Oleh : Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Naufal Nafis, UNJ 2022

Hubungan pendidikan dengan tingkat kesadaran politik seseorang adalah tingkat pendidikan memiliki peranan penting dalam rneningkatkan kesadaran politik. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat menjadi makin tinggi kesadaran politiknya. Demikian sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan masyarakat maka makin rendah pula tingkat kesadaran politik masyarakat. (Fajar, 2014). Hubungan antara pendidikan dan politik di negara-negara berkembang berbeda-beda dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam masyarakat yang lebih primitif yang berdasarkan pada basis kesukuan (Tribal-based societies) misalnya, lazim bagi orang tua dari satu suku memainkan dua peran, sebagai pemimpin politik dan sebagai pendidik. 

Mereka membuat keputusan-keputusan penting dan memastikan bahwa keputusan-keputusan ini diimplementasikan dan diterapkan. (Hartono, 2016). Di dalam negri yang berdaulat ini politisi sangat memastikan sebuah idiologi dari sebuah bangsa dan bernegara, dalam idiologi dinegri sangat condong memastikan arahan dan tujuan dalam lembaga pembelajaran, makna pembelajaran tersebut memiliki tujuan untuk mendidik mental seseorang dalam menggapai paham idiologi yang telah disepakati oleh suatu negri tersebut. 

Tidak hanya di pengaruhi oleh muatan idiologis akan tetapi pembelajaran juga diwarnai oleh nilai budaya yang ada dalam negri tersebut. Akan tetapi muatan idologi lebih dominan dibandingkan nilai budaya itu sendiri dalam pembelajaran karena pada pelakon politik lebih banyak memberikan pembelajaran tentang nilai idiologi upayanya untuk membentuk idiologi anak didik. Dengan begitu kedudukan politik juga memiliki peran dalam Pendidikan (Azizah, 2021). Penulisan artikel ini bertujuan untuk menginformasikan dari berbagai sumber yang relevan kepada pembaca untuk mengetahui pentingnya hubungan dan peranan pendidikan dalam bidang politik. Serta adapun manfaat dari penulisan artikel ini adalah menjadikan seseorang paham akan pentingnya hubungan dan peranan pendidikan dalam bidang politik

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara jelas diatur dalam UUD 1945, yaitu Pasal 29, termasuk perubahannya. Pendidikan adalah tanggung jawab dan kewajiban negara dalam mendapatkan dukungan semua orang. Namun, sejauh ini pelaksanaan tugas tersebut belum bisa diimplementasikan secara penuh di bidang pendidikan, bahkan terasa jauh sekali dari yang diinginkan. 

Meskipun dari sisi pendanaan untuk tahun 2009, pemerintah telah menetapkan target sebesar anggaran tersebut menyumbang 20% dari APBN. Otonomi pendidikan pasca pemberlakuan otonomi daerah, manajemen pendidikan tidak lagi dikelola secara terpusat oleh otoritas pusat. Peran pemerintah daerah saat ini memajukan pendidikan mereka sangat terbuka, meskipun masing-masing kabupaten memiliki kesulitan sendiri, apakah itu kekurangan sumber daya manusia atau pendanaan untuk pendidikan.

Kaitan antara pendidikan dan politik sangat erat bahkan selalu berhubungan sehingga dengan keadaan tersebut dapat kita ketahui bahwa politik negara sangat berperan menentukan arah perkembangan pendidikan di suatu negara. Tidak berlebihan kiranya bila banyak ahli yang berpendapat bahwa pendidikan sebagai salahsatu upaya atau sarana untuk melestarikan kekuasaan negara. Michael W. Apple dalam Tilaar (2003: 145) menjelaskan bahwa politik kebudayaan suatu negara disalurkan melalui lembaga-lembaga pendidikannya sehingga dalam pendidikan tersalur kemauan-kemauan politik atau sistem kekuasaan dalam suatu masyarakat. (Purwanto, 2008)

Pendidikan politik dalam bahasa pendidikan dinyatakan sebagai upaya belajar dan latihan mensistematikkan aktivitas sosial, dan membangun kebijakan-kebijakan terhadap sesama manusia di suatu wilayah negara. (Kartini Kartono, 2009: 68) Dimaksud sebagai upaya belajar karena pendidikan politik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan agar masyarakat dapat terus menigkatkan pemahamannya terhadap dunia politik yang selalu mengalami perkembangan. Bahkan bisa disebut orang yang telah belajar politik kemudian berhenti belajar maka orang tersebut sudah tertinggal dari perkembangan politik, karena politik terus berkembang.

Kebijakan yang di maksud berupa : pengembangan sportivitas, bertingkah laku baik, jujur, solider dan toleran terhadap bangsa sendiri. Bersikap kooperatif dan praktis, mampu bekerjasama dalam kelompok, jujur dan lain-lain. Pendidikan politik identik dengan pembentukan hati nurani politik, yang di dalamnya secara implisit mencakup rasa tanggung jawab etnis terhadap sesama warganegara. (Suardi, 2015)

unnamed-2-621c54b4bb448639150613e2.png
unnamed-2-621c54b4bb448639150613e2.png
Figure 2. Proses Pemungutan Suara di Sekolah

sumber: https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/11/11/mw3dxe-pendidikan-pemilu-pada-siswa-sd

Hubungan antara pendidikan dan politik di negara-negara berkembang berbeda-beda dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam masyarakat yang lebih primitif yang berdasarkan pada basis kesukuan (Tribal-based societies) misalnya, lazim bagi orang tua dari satu suku memainkan dua peran, sebagai pemimpin politik dan sebagai pendidik. Mereka membuat keputusan-keputusan penting dan memastikan bahwa keputusan-keputusan ini diimplementasikan dan diterapkan. (Hartono, 2016).

Di dalam negri yang berdaulat ini politisi sangat memastikan sebuah idiologi dari sebuah bangsa dan bernegara, dalam idiologi dinegri sangat condong memastikan arahan dan tujuan dalam lembaga pembelajaran, makna pembelajaran tersebut memiliki tujuan untuk mendidik mental seseorang dalam menggapai paham idiologi yang telah disepakati oleh suatu negri tersebut. Tidak hanya di pengaruhi oleh muatan idiologis akan tetapi pembelajaran juga diwarnai oleh nilai budaya yang ada dalam negri tersebut. Akan tetapi muatan idologi lebih dominan dibandingkan nilai budaya itu sendiri dalam pembelajaran karena pada pelakon politik lebih banyak memberikan pembelajaran tentang nilai idiologi upayanya untuk membentuk idiologi anak didik. Dengan begitu kedudukan politik juga memiliki peran dalam Pendidikan (Azizah, 2021). 

unnamed-3-621c556231794967950f4a02.png
unnamed-3-621c556231794967950f4a02.png
Figure 3. Proses Pemungutan Suara di Sekolah

sumber: https://bingar.id/kpu-usul-pemilu-serentak-dibagi-dua-tahap-2024-dan-2026/

Hubungan dan Peran Pendidikan dalam bidang Politik adalah upaya menyadarkan siswa/i dari belenggu yang dibuat oleh manusia bagi manusia lainnya. Dengan adanya pendidikan di harapkan seluruh siswa/i dapat sadar dan dapat meningkatkan pengetahuannya dalam berpolitik, mengenal dan memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam sistem politik yang sedang diterapkan, memaksimalkan hak mereka, melaksanakan kewajiban mereka, dan juga turut berpartisipasi dalam segala bentuk aktivitas politik.

Seharusnya pendidikan politik di Indonesia dilaksanakan secara merata tanpa harus memandang latar belakang siswa/i. Pendidikan politik adalah tugas negara, sebaiknya tidak disalahgunakan untuk mendoktrin siswa/i, tetapi digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasana siswa/i terhadap politik sehingga dapat turut serta berpartisipasi dalam politik guna mewujudkan Indonesia yang lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, N. (2021). PERAN POLITIK DALAM BIDANG PENDIDIKAN.

Fajar, W. N. (2014). Pelaksanaan Pendidikan Politik di Sekolah dalam Meningkatkan Kesadaran Politik Siswa. Khazanah Pendidikan, 6(2).

Hartono, Y. (2016). Pendidikan Dan Kebijakan Politik (Kajian Reformasi Pendidikan Di Indonesia Masa Orde Lama Hingga Reformasi). AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 6(01), 35-45.

Purwanto, N. A. (2008). Pengaruh Politik Dalam Bidang Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan UNY, 114488.

Suardi, M. (2015). Ideologi Politik Pendidikan Kontemporer. Deepublish.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun