Pengenalan
Konteks ini mengartikan bahwa seorang peserta didik harus diperkenalkan tentang hal-hal positif atau hal-hal yang baik pada lingkungan maupun keluarga . Contohnya dengan pengenalan kejujuran, tenggang rasa atau saling menghargai, gotong royong dan lain-lain
Pemahaman
Setelah dilakukan pengenalan, pemahaman atau pengarahan ini bertujuan agar peserta didik tahu dan mau melakukan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari .
Keteladanan
Nashih Ulwan (1992: 44) menegaskan bahwa keteladanan merupakan tiang penyangga dalam meluruskan perilaku anak, juga sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas anak menuju pribadi yang mulia. Keteladanan ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh yang baik pada kehidupan sehari-hari terutama di sekolah .
Pengulangan atau pembiasaan
Pembiasaan adalah proses untuk membuat orang menjadi biasa. Pengulangan ini sangat efektif, karena daya rekam dan ingatan anak yang masih kuat sehingga pendidikan penanaman nilai moral, terutama pembentukan  karakter ke dalam jiwanya sangat efektif untuk dilakukan.
Keempat inti ini merupakan dasar-dasar pembentukan karakter peserta didik. Selain itu , pembentukan karakter dapat dilakukan dengan menata ulang RPP ( Rencana Proses Pembelajaran ). Penataan ulang RPP, seperti memasukkan Higher Order Thinking ( Berpikir tingkat tinggi). Pembelajaran dengan  Higher Order Thinking, menuntut peserta didik untuk berpikir kritis dari setiap hal yang dihadapi. Hal ini lah yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi.
Pemerintah juga telah mencanangkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK ) . Gerakan PPK dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2017. Berdasarkan gerakan ini, terdapat lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas, diantaranya :
Religius.