Istilah sosial media itu pun sudah mengindikasikan harapan adanya keharmonisan, kerukunan, dan toleransi: perantara (kehidupan) sosial.Â
Harus disadari bahwa dengan pengertian sosial media tersebut, masyarakat diharapkan turut menggerakkan perdamaian. Dengan beragamnya fitur yang ditawarkan, masyarakat sebaiknya semakin bijaksana. Para pengembang berusaha berinovasi agar media sosial dapat semakin hidup dan interaktif. Sehingga, kita sebagai pengguna dapat menggunakannya sebagai sarana yang informatif dan edukatif. Konten di dalamnya menjadi tanggung jawab kita juga.
Maka, sebarkanlah kebaikan. Perlu agar memperkuat kesadaran toleransi era media sosial. Media sosial mengingatkan kita bahwa dimanapun kita berada akan selalu berhubungan dengan orang lain. Jadi, sangat inspiratif ketika Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan tentang makna tepo seliro. Tepo seliro, menurutnya (seperti yang diberitakan oleh Kompas.com, 21/1/2015) adalah perpaduan antara toleransi dan tenggang rasa. Toleransi diartikan bagaimana kita bisa menjaga perasaan diri terhadap perbuatan orang lain di tengah kehidupan dalam lingkungan yang majemuk. Kemudian, tenggang rasa adalah kemampuan kita dalam menjaga perasaan orang lain atas perbuatan yang akan kita lakukan. Sikap ini harus diaplikasikan juga pada aktifitas media sosial. Mereka yang hidup di media sosial adalah manusia juga. Etika dalam kehidupan sosial dan masyarakat tetap berlaku.
Internet sebagai penghubung media sosial, terdapat 76% setuju bahwa keberadaannya memiliki manfaat yang baik untuk masyarakat, sedangkan 90% setuju bahwa manfaat itu baik untuk mereka secara pribadi (diadopsi dari survei oleh Pew Research Center Internet Project pada Januari 2014). Penggunannya yang dominan oleh pemuda, 70-76% menggunakan sosial media untuk berkomunikasi dengan keluarga, 72-81% dengan teman jauh, dan 55-65% dengan teman satu sekolah (Richardson dalam penelitian membandingkan mahasiswa senior dan baru, lihat Jurnal International Dialogues on Education, 2015).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H